Madiun (Antara Jatim) - Pasokan elpiji ukuran tabung 3 kilogram di sejumlah wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tersendat hingga berakibat kekosongan stok di tingkat pangkalan dan pengecer.

Kondisi itu di antaranya terjadi di pangkalan elpiji milik Saiful Anwar yang berada di Jalan Patimura, Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun. 

"Saya biasanya meminta kiriman sekitar 150 tabung, tapi pasokan yang dikirim hanya 50 tabung saja," ujar Saiful Anwar kepada wartawan, Rabu.

Menurut dia, akibat pasokan yang menurun, stok elpiji di pangkalannya menjadi kosong. Padahal permintaan konsumen tetap dan bahkan cenderung meningkat.

Seingatnya, keadaan seperti itu sudah berlangsung sejak sebulan terakhir. Ia mengaku tidak tahu penyebab pihak agen hanya mengirim pasokan sedikit.

Saiful menambahkan, kosongnya stok telah membuat harga elpiji bersubsidi tersebut mengalami kenaikan. Harga elpiji ukuran tabung 3 kilogram saat ini berkisar antara Rp17.000 hingga Rp17.500 per tabung. Sebelumnya harganya mencapai Rp16.000 per tabung.

Bahkan di tingkat pengecer, harga elpiji ukuran tabung 3 kilogram telah mencapai Rp19.000 hingga Rp20.000 per tabungnya.

Hal yang sama dialami oleh Anita Heryana pemilik Toko Aleyya di Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Sejak sepekan terakhir, pasokan elpiji ke tokonya macet.

"Biasanya seminggu dua kali dikirim 10 hingga 15 tabung. Tapi sejak sepekan terakhir tidak dikirimi lagi. Katanya dari agen juga terlambat pasokannya," kata Anita.

Pihaknya berharap pasokan elpiji kembali normal, karena banyak konsumennya yang hendak membeli namun stok selalu kosong. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015