Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memiliki cara unik dalam membasmi hama tikus di areal persawahan mereka, yakni dengan memelihara burung hantu selaku predator alami hewan pengerat tersebut.
    
Teknik memelihara burung hantu untuk membasmi hama tikus itu terpantau Antara di areal persawahan Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Sabtu.
    
Di beberapa titik areal persawahan di lereng perbukitan dengan sistem teras siring itu, terlihat berdiri bangunan papan berukuran kecil mirip kandang yang ditopang sebuah penyangga dari bambu ataupun pipa besi.
    
Di dalam kandang itu, menurut keterangan petani setempat, Widodo, bersembunyi sedikitnya satu ekor burung hantu atau kakak tua yang sedang tidur.
    
"Burung (hantu) itu akan keluar saat petang atau malam hari untuk mencari mangsa tikus yang biasanya banyak berkeliaran di sekitar areal persawahan," terangnya.
    
Widodo menjelaskan, trik memelihara burung hantu sebagai predator alami hama tikus tersebut sebenarnya sudah lama diterapkan.
    
Pemeliharaan burunghantu sendiri juga bantuan dari instansi terkait. Ini dilakukan untuk membasmi tikus dan hama lainnya yang merusak tanaman petani.
    
"Tujuan utama biar burung hantu memakan tikus. Petani tak mungkin mengasapi lubang tikus yang berjumlah ribuan akhirnya pakai burung," ujarnya.
    
Pemilihan burung hantu karena hewan bersayap itu aktif di malam hari seperti halnya tikus.
    
Efektifitas burung hantu dalam menekan perkembangbiakan hama tikus mendorong petani untuk beramai-ramai membuat kandang untuk burung tersebut.
    
Kandang dibuat dengan tinggi sekitar enam meter dari permukaan tanah. Di atas dibuat kandang berukuran sekitar 1 x 1,5 meter.
    
"Tiangnya menggunakan besi. Kandang memang dibuat bagus agar lebih kuat dan awet," jelasnya.
    
Setiap kandang, kata dia, berisi antara dua hingga tiga burung. Beberapa kandang bahkan berisi lebih dari tiga ekor burung hantu.
    
Lokasi pemasangan kandang tersebar di beberapa titik. "Jadi tak hanya di kawasan persawahan Tiudan. Ada lokasi lainnya juga yang intinya di area sawah," jelasnya.
    
Sugito, petani Tiudan yang lain mengaku puas dengan efektifitas burung hantu itu.
    
Sebab, burung hantu sangat aktif memburu tikus yang berkeliaran di area persawahan.
    
Diharapkan burung hantu bisa awet dan tak gampang mati. "Terkadang juga ada burung lain yang sama-sama aktif saat malam hari, dan ikut memangsa tikus," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015