Surabaya (Antara Jatim) – Sebanyak 700 siswa dari TK, SD, dan SMP Laboratory (Lab) school Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengikuti latihan manasik haji untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 (K13).

“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi K13 kepada para siswa tentang sikap terhadap Tuhan, salah satunya adalah dengan latihan manasik haji yang saat ini juga musimnya haji,” kata Direktur Labschool Unesa Ketintang, Alimufi Arief di Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, kegiatan ini juga untuk mempersiapkan para siswa memahami dan memenuhi rukun dan kewajiban haji bagi kaum muslimin yang memiliki kemampuan secara finansial, fisik dan aman dalam perjalanan.

“Semakin kesini dirasakan bahwa pendidikan agama di sekolah masih kurang, terutama jumlah jam yang semakin terbatas, sehingga kami rasa perlu adanya kegiatan di luar jam pelajaran yang mengarah pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan, salah satunya dengan latihan manasik haji yang juga memperingati Hari Raya Idul Adha,” paparnya.

Selain mengimplmentasikan K13, kegiatan itu juga dimaksudkan mengingatkan kembali peristiwa dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang perlu dijadikan suri tauladan atas sifat yang disiplin, bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan penuh dengan kesabaran.

Sementara itu, Kepala Sekolah TK Labschool Unesa Ketintang, Erna Wahyu Utami mengatakan manasik bersama ini rutin digelar tiap tahun,dan selama tiga tahun berjalan kegiatan ini respon yang positif dari pihak wali murid dan siswa.

“Ini adalah sebuah upaya pembelajaran konkrit dari salah satu rukun Islam, karena selama ini siswa hanya mengetahui bahwa Haji merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan bagi umat Islam,” tuturnya.

Selain secara teoritis diajarkan syarat, lanjutnya rukun dan ketentuan lain dalam pelaksanaan haji juga penting diajarkan agar siswa tidak sekadar membayangkan, jika bacaan dan doa-doa bisa dihafalkan, tetapi dalam haji juga ada rukun yang harus dilakukan secara fisik.

“Urutannya antara lain ihram haji dari miqat, perjalanan ke Arafah, melanjutkan ke muzdalifah untuk mengambil kerikil, menuju ke mina untuk mabit, melempar jumrah di jamarat, perjalanan ke ka’bah untuk melakukan thawaf, melakukan sa’i dari Shafa ke Marwah, tahallul, dan thawaf wada’,” tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015