Surabaya, (Antara Jatim) - Kerja sama pertanian yang dilakukan secara berkelanjutan oleh sejumlah perusahaan swasta di Indonesia, dapat meningkatkan ketahanan pangan, keanekaragaman hayati, serta kesejahteraan masyarakat desa, kata Vice President Of Conservation International (CI), Ketut Putra, Senin.
"Kita menghadapi tantangan yang belum pernah kita hadapi sebelumnya, dan cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan perubahan iklim kian membebani sistem alam planet kita yang berimplikasi pada ketahanan pangan," ucap Ketut dalam keterangan persnya di Surabaya, usai menggelar seminar mengenai pangan.
Ketut mengatakan untuk mengatasi tantangan ini, kerja sama penting untuk dilakukan, seperti kemitraan yang dijalin antara perusahaannya CI dan Monsanto dengan sejumlah masyarakat desa di wilayah di Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
"Dalam program itu kita beri nama "Sustainable Agriculture Landscape Partnership" (SALP), yakni program kerja sama dengan menerapkan pertanian secara berkelanjutan, seperti pelestarian hutan.
Ketut mengaku, hasil dari kegiatan itu sekitar 1.500 rumah tangga telah merasakan manfaatnya, yakni pendapatan para petani meningkat rata-rata 34 persen, dan 2.000 hektare wilayah hutan penting telah terlindungi.
Sementara itu, seminar pangan digelar bertujuan untuk memberikan pemahaman yang baik mengenai pertanian berkelanjutan, dan pentingnya hal itu bagi keanekaragaman hayati, serta ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam seminar itu, hadir pula Vice President of Monsanto Asia Pasifik, Juan farinati serta Executive Director, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Tiur Rumondang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kita menghadapi tantangan yang belum pernah kita hadapi sebelumnya, dan cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan perubahan iklim kian membebani sistem alam planet kita yang berimplikasi pada ketahanan pangan," ucap Ketut dalam keterangan persnya di Surabaya, usai menggelar seminar mengenai pangan.
Ketut mengatakan untuk mengatasi tantangan ini, kerja sama penting untuk dilakukan, seperti kemitraan yang dijalin antara perusahaannya CI dan Monsanto dengan sejumlah masyarakat desa di wilayah di Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
"Dalam program itu kita beri nama "Sustainable Agriculture Landscape Partnership" (SALP), yakni program kerja sama dengan menerapkan pertanian secara berkelanjutan, seperti pelestarian hutan.
Ketut mengaku, hasil dari kegiatan itu sekitar 1.500 rumah tangga telah merasakan manfaatnya, yakni pendapatan para petani meningkat rata-rata 34 persen, dan 2.000 hektare wilayah hutan penting telah terlindungi.
Sementara itu, seminar pangan digelar bertujuan untuk memberikan pemahaman yang baik mengenai pertanian berkelanjutan, dan pentingnya hal itu bagi keanekaragaman hayati, serta ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam seminar itu, hadir pula Vice President of Monsanto Asia Pasifik, Juan farinati serta Executive Director, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Tiur Rumondang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015