Madiun (Antara Jatim) - Volume air Waduk Pondok yang berada di Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menyusut hingga 80 persen dari daya tampungnya seiring memasuki musim kemarau tahun ini.

"Airnya menyusut banyak dari daya tapung normal. Diperkirakan susut hingga 80 persen," ujar Nyaman, warga setempat yang biasa mengoperasikan perahu penyeberangan di Waduk Pondok, Sabtu.

Berdasarkan data di pintu pantau air waduk setempat, ketinggian air telah menurun hingga 5 meter lebih. Sesuai data, kapasitas normal waduk Pondok mencapai 29 juta meter kubik, namun saat ini hanya tersisa sekitar 5,8 juta meter kubik saja.

Diperkirakan, selain karena musim kemarau, penyusutan volume waduk tersebut juga diakibatkan karena digunakan untuk pengairan. Sebanyak 3.500 hektare lahan pertanian di lima desa yang di sekitar waduk, sangat bergantung pada keberadaan Waduk Pondok.

Uniknya, meski menyusut hingga 80 persen, warga menilai hal itu tidak mempengaruhi aktivitasnya. Hal itu karena Waduk Pondok tidak pernah kering. 

Meski surut, waduk tersebut tetap menyediakan air bagi warga sekitar. Di antaranya, aktivitas pertanian warga tetap berjalan, demikian juga dengan aktivitas penyeberangan waduk juga tetap beroperasi.

"Sejak dibangun pada tahun 1995, waduk tidak pernah kering. Warga seberang waduk selalu menyeberang pakai perahu untuk mempersingkat jarak jika ingin ke kota," kata Nyaman.

Sedangkan sejumlah desa yang lahan pertaniannya bergantung dari Waduk Pondok, antara lain, Desa Dero, Gandong, Suruh, Dampit, dan Kenongorejo.

Sementara, oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi, selain pengairan dan tarnsportasi, Waduk Pondok juga digunakan untuk tempat tujuan wisata di wilayah setempat.

 Adapun, keunggulan yang dimiliki oleh Waduk Pondok untuk tujuan wisata adalah, terdapat area pemancingan, arena "motor cross", dan wisata kuliner warung sekitar yang menyajikan makanan ikan hasil tangkapan di waduk setempat.  (*)





Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015