Jember (Antara Jatim) - Kenaikan harga beras memicu angka inflasi pada bulan Agustus 2015 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi 0,31 persen secara bulanan (mtm) dan secara tahunan (yoy) sebesar 6,65 persen.

"Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi di Jember yakni beras karena harga beras perlahan-lahan merangkak naik seiring dengan habisnya masa panen," kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember, Achmad Bunyamin di Jember, Kamis.

Kenaikan harga terjadi pada seluruh jenis beras, baik beras kualitas super maupun beras IR-64 karena berakhirnya musim panen dan mulai berlangsungnya musim kemarau, sehingga pasokan beras ke pasar menjadi berkurang.

Berdasarkan data di lapangan harga beras kualitas super naik dari Rp10.500 menjadi Rp11.500 per kilogram, kemudian beras medium naik dari Rp9.500 menjadi Rp10.500 per kilogram, dan beras IR-64 dari Rp8.500 menjadi Rp9.500 per kilogram.

Selain beras, komoditas penyumbang tingginya inflasi lainnya di antaranya telur ayam ras, cabai rawit, daging sapi, tempe, daging ayam.

"Meningkatnya harga telur ayam ras didorong kenaikan harga pakan unggas yang mayoritas berasal dari impor akibat depresiasi nilai tukar yang masih berlanjut," ucap Kepala Kantor Bank Indonesia Jember itu.

Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,18 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,48 persen.

"Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,19 persen, kelompok sandang 0,02 persen; kelompok kesehatan 0,48 persen, kelompok kesehatan 0,48 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 3,04 persen," tuturnya.

Sedangkan komoditas yang menyumbang terjadinya deflasi terbesar antara lain  minyak goreng, bawang merah, apel, tomat sayur, kelapa, tomat sayur, dan gula merah.

"TPID juga memberikan usulan tindak lanjut mitigasi risiko inflasi agar laju inflasi bulan depan dapat dikendalikan," katanya.

Pada bulan Agustus 2015, tercatat seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,48 persen, Banyuwangi (0,35 persen), Jember (0,31 persen), Malang (0,28 persen), Madiun (0,08 persen), Kediri (0,02 persen), Sumenep (0,02 persen), dan Probolinggi (0,02 persen).(*)
     
     

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015