Kediri (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan kehadiran keluarga merupakan obat terbaik pada anggota keluarga yang menderita gangguan kejiwaaan.

"Paling tidak keluarga mau menncoba menerima, sebab itu akan menjadi obat tersendiri. Jika keluarga menolak, itu bisa menjadi sumber penyakit baru," katanya saat berkunjung ke UPT Rehabilitasi Sosial eks Psikotik Kediri, milik Dinas Sosial Provinsi Jatim di Desa Butuh, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengaku prihatin dengan berbagai kejadian yang menimpa anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Keluarga mereka dengan berbagai alasan tidak mau menerima, bahkan saat Lebaran pun juga menolak jika anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa itu pulang.

"Ini harus jadi koreksi kritis. Tidak ada yang minta dilahirkan tidak komprehensif. Jangan ada keluarga malu terima kehadiran mereka," ujarnya.

Ia mengatakan, kejadian yang dialami penderita gangguan jiwa itu hampir sama denga yang dialami penderita disabilitas. Padahal, penderita disabilitas pun tetap mempunyai potensi menunjukkan kreatifitasnya, bahkan juga bisa berprestasi.

Ia mencontohkan, penderita disabilitas asal Indonesia yang tergabung dalam Special Olympics Indonesia (SOIna) ternyata berprestasi dalam ajang kejuaraan dunia "Special Olympics World Games 2015" yang diselenggarakan di Los Angeles, Amerika Serikat, 25 Juli-2 Agustus 2015. Banyak atlet Indonesia yang berhasil mendapat medali emas dalam pertandingan yang diikuti 177 negara tersebut.

Mensos berharap, adanya prestasi ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi semua, terutama keluarga yang terdapat anggota keluarga yang menyandang gangguan jiwa ataupun yang menyandang disabilitas.

Mensos juga sempat dialog dengan pasien yang ada di tempat tersebut. Mensos juga melihat kreatifitas mereka, membuat beragam kerajinan salah satunya alat pembersih debu "sulak".

Sementara itu, jumlah pasien yang ada di tempat tersebut juga cukup besar mencapai 130 orang baik laki-laki ataupun perempuan. Mereka menderita gangguan jiwa dengan beragam latar belakang, seperti menjadi korban kekerasan, turunan, serta pengaruh dari narkotika.(*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015