Surabaya (Antara Jatim) - Hubungan bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya Dhimam Abror dengan partai pengusunganya Partai Amanat Nasional (PAN) Surabaya dikabarkan mulai renggang jelang Pilkada Surabaya diduga belum adanya titik temu kesepakatan soal mahar politik di antara kedua pihak.

"Kami dengan PAN, komunikasinya bukan renggang. Mungkin ada salah komunikasi karena soal rekomendasi. Itu sesuai bagian dari dinamika politik," kata Bakal Cawawali Surabaya Dhimam Abror kepada Antara di Surabaya.
    
Informasi yang diperolah Antara dari salah satu pengurus PAN di Surabaya menyebutkan mestinya Abror ke KPU Surabaya untuk melakukan verifikasi faktual.
    
"Tapi ternyata tidak mau ke KPU. Tapi Abror sedang mem-"blackmail" (pemerasan emosi yang dilakukan seseorang untuk membuat kita merasa bersalah jika tidak menuruti apa yang diinginkan) kami. Kita semua terpenjara dengan semua ini. Seolah olah kalau mau datang ya sudah, kalau tidak datang ya sudah," kata sumber yang tidak mau disebut namanya.
    
Selain itu, sumber tersebut mempermasalahakan komisioner KPU Surabaya yang bersedia datang ke KONI Jatim. "Mestinya tidak boleh," ujarnya.
    
Hanya saja, saat ditanya apakah kesepakatan antara Abror dan PAN terkait mahar politik belum terpenuhi, sumber tersebut tidak bersedia membahasnya lebih detail. Hanya saja, ia mengatakan dalam persoalan ini tidak bisa melihat dari PAN atau Demokrat saja. "Ini keputusan bersama-sama," ujarnya.
    
Menanggapi hal itu, Abror mengatakan tidak ada "blackmail" antara dirinya dan PAN. "Saya sudah ketemu dengan Tim 8 PAN Surabaya, dengan bu Firda (Pengurus DPW PAN Jatim) juga sudah ketemu. Sebetulnya diagendakan ketemu dengan Pak Rasiyo (Cawali Surabaya), tapi kesibukannya masih banyak," katanya.
    
Ia mengatakan sudah bicara dari hati ke hati dengan Tim 8 dan Firda. "Saya bilang ini kondisi dan situasinya seperti ini. Mereka memahami, ya, wajar perubahan dari sebelumnya saya dapat rekomendasi calon wali kota kini menjadi calon wakil wali kota," ujarnya.
    
Namun demikian, lanjut dia, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengagendakan bertemu dengan Rasiyo beserta pengurus PAN Surabaya dengan harapan supaya lebih bagus komunikasinya.
    
"Saya ini menunggu penetapan calon. Iktiar sudah maksimal, semua persyaratan sudah saya penuhi semua. Saya optimistis bisa lolos. Apalagi sudah dilakukan ferifikasi faktual," ujarnya.
    
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PAN Surabaya Achmad Zainul Arifin mengatakan bahwa semua berkas Abror sudah klir. "Kalau ada yang kurang diperbaiki. Apalagi tadi Abror sudah ketemu dengan KPU untuk verifikasi faktual," ujarnya.
    
Mengenai soal hubungan renggang dengan Abror, Zainul membantahnya. "Itu tidak benar, kemarin kita makan bareng sama Abror," katanya.
    
Begitu juga saat ditanya soal mahar politik, Zainul juga membantahnya. "Di PAN dilarang menerima mahar politik. Apalagi itu sudah instruksi dari Ketua Umum DPP PAN," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015