Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak dua orang tewas akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan pikap dengan truk pengangkut tebu di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis.
     
Kapolsek Dolopo, AKP Sumantri, mengatakan, dua korban tewas tersebut adalah penumpang mobil pikap. Sopir pikap, Herwitanto, diketahui tewas di lokasi kejadian. Sedangkan kernet pikab, Sartomo, warga Kecamatan Pulung, Ponorogo, tewas setelah menjalani perawatan di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun. 
     
"Kasus kecelakaan ini masih ditangani lebih lanjut oleh Satuan lalu Lintas Polres Madiun. Informasinya ada dua orang meninggal dunia, satu orang meninggal di TKP dan lainnya di rumah sakit," ujar AKP Sumantri kepada wartawan.
     
Berdasarkan informasi di lapangan, kecelakaan tersebut diduga disebabkan akibat sopir pikap bernomor polisi AE-8014-SA yang tidak dapat mengendalikan kendaraannya dengan baik.
     
Kecelakaan bermula saat mobil pikap melaju kencang dari arah Madiun menuju Ponorogo. Di lokasi kejadian, pikap berusaha mendahului kendaraan di depannya. Pada saat bersamaan muncul truk pengangkut tebu bernomor polisi AE-9661-SB yang dikemudikan Sudarto, warga Geger, Kabupaten Madiun.
     
"Sopir pikap kayaknya oleng saat mengemudikan mobilnya. Lalu, ia menabrak badan truk bagian samping," kata sopir truk, Sudarto yang hanya mengalami luka ringan.
     
Akibat tabrakan tersebut, badan pikap bagian depan ringsek. Selain itu, atap pikap juga hilang akibat tubrukan yang sangat keras. Secara keseluruhan, badan pikap mengalami rusak berat dan hancur.
     
"Kedua korban mengalami luka yang cukup serius. Selain luka di bagian kepala, keduanya juga mengakami patah tulang kali dan tangan," kata AKP Sumantri.
     
Kasus kecelakaan tersebut sempat membuat arus lalu lintas di jalur Madiun-Ponorogo macet selama beberapa jam. Setelah bangkai mobil pikap dievakuasi, lalu lintaspun lancar kembali.
     
Sementara, jenazah kedua korban kecelakaan rencananya akan langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di daerah asalnya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015