Jombang (Antara Jatim) - Cendekiawan muda Nahdlatul Ulama Dr Ifan Haryanto M.Sc menegaskan bahwa dalam konteks politik kebangsaan, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia tidak perlu diragukan lagi komitmennya.

"NU memiliki peran yang sangat strategis dalam merajut dan memelihara persatuan Indonesia," katanya kepada Antara di arena Muktamar Ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Minggu.

Penilaian itu disampaikan saat diminta tanggapan mengenai pernyataan Indonesianis yang juga peneliti NU, yakni Prof Martin van Bruinessen dari Universitas Utrecht, Belanda, dalam Konferensi Internasional di Kampus Universitas KH Hasyim Asy'ari (Unhasy) Jombang, (1/8) bertema "Menjelang Satu Abad: Quo Vadis NU".

Martin yang dalam kesempatan itu dihadirkan bersama Indonesianis lainnya yakni Prof Emeritus Mitsuo Nakamura dari Universitas Chiba, Jepang menyebut NU dan Muhammadiyah berperan besar dalam mempersatukan Indonesia.

Menurut Ifan Haryanto yang juga Bendahara Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) itu, komitmen ke-Indonesiaan NU sudah terbukti dari zaman sebelum Indonesia merdeka.

Ia merujuk syair lagu "Yalal Wathon" yang diciptakan pendiri NU (Alm) Kyai Wachab Hasbullah pada 1934.

"Isi syairnya menyampaikan rasa kecintaan terhadap Tanah Air Indonesia secara moral merupakan bukti bahwa NU siap menjadi penyangga republik ini," demikian Ifan Haryanto. (*)

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015