Surabaya (Antara Jatim) - Pertemuan DPD Partai Nasdem Kota Surabaya dengan Koalisi Majapahit beranggotakan enam parpol di kantor DPW Nasdem Jatim, Jalan Kartini Surabaya, Jumat sore, tanpa menghasilkan keputusan apapun karena Nasdem menolak berkoalisi untuk mengusung calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

"Nasdem tidak bergabung, tetap menjaga kenetralan. Nasdem sampai detik ini bersikap netral dengan tidak mendukung pihak manapun, baik pasangan yang diusung PDIP (Risma-Whisnu) maupun teman-teman Koalisi Majapahit," kata Sekretaris DPD Nasdem Surabaya Vinsensius Awey kepada Antara saat pertemuan berlangsung.
    
Perwakilan lima dari enam paprol Koalisi Majapahit yang hadir dalam pertemuan di kantor Nasdem Jatim yakni Ketua DPD Golkar Surabaya M. Alyas, Ketua DPC Gerindra Surabaya Sutadi, Ketua DPD PAN Surabaya M. Surat, Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo, Ketua DPD PKS Surabaya Ibnu Sobir. Sedangkan Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin tidak hadir dan tidak mewakilkan kepda pengurus PKB lainnya.
    
Dari pihak Nasdem selain hadir Ketua DPD Nasdem Surabaya Sudarsono dan Sekretarisnya Vinsensius Awey, juga diikuti pengurus lainnya dari Nasdem Surabaya.

Sikap netral tersebut, lanjut dia, dikarenakan Nasdem ingin menjaga marwah demokrasi. Menurut dia, dengan memposisikan diri untuk netral maka lebih mampu melihat secara jernih segala proses demokrasi yang terjadi dalam Pilkada Surabaya.
    
Selain itu, lanjut dia, namun Nasdem dipastikan menolak pasangan Boneka (pasangan abal-abalan) yang diusung oleh parpol maupun dari pihak manapun, karena itu sangat mencederai wajah demokrasi Indonesia.
    
"Sehingga Nasdem menolak segala upaya yang berkaitan dengan pasangan boneka dalam Pilkada Surabaya," ujarnya.
    
Namun demikian, Awey menyatakan mengapresiasi Koalisi Majapahit yang sudah datang ke kantor Nasdem untuk silaturahmi dan membangun mengajak berkomitmen bersama untuk membangun Surabaya lebih baik.
    
"Satu lagi, kami semua sepakat untuk tidak ada calon boneka dalam Pilkada Surabaya. Itu kami juga setuju," ujarnya.
    
Saat ditanya dinamika saat pertemuan tertutup tersebut, Awey mengatakan Koalisi Majaphit mengutarakan sempat ada pikiran Nasdem masuk dibarisan koalisi lain yakni PKB dan Hanura sebagaimana pemberitaan di media.
    
"Kurang lebih seperti itu. Intinya mengajak Nasdem bergabung ke koalisi Majapahit, tidak hanya melihat kepentingan saat ini namun juga melihat kepentingan kedepan (legislatif)," katanya.
    
Ketua DPC Gerindra Surabaya Sutadi mengatakan tujuan dari pertemuan kali ini adalah ingin menanyakan alasan Nasdem yang abstain atau tidak berpartisipasi dalam Pilkada Surabaya sebagaimana yang dinyatakan Ketua DPW Nasdem Jatim Effendi Choirie di media beberapa hari lalu.
    
"Biar tidak ada salah komunikasi, kami ingin dengar komentar dari nasdem langsung. Kita sama-sama tekankan pentingnya Pilkada Surabaya," katanya.
    
Ia menegaskan bahwa Koalisi Majaphit tidak dalam rangka menarik Nasdem bergabung dalam Koalisi Majapahit. "Kalau Nasdem bergabung, kami tidak bisa menolak. Tujuan kami silaturahmi dan membicarakan target ke depan untuk Surabaya lebih baik," ujarnya.
    
Sementara itu, Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin mengatakan pihaknya tidak bisa hadir karena masih ada acara di luar kota atau Muktamar NU di Jombang.
    
"Saya sudah mintakan Satuham (Wakil Ketua DPC PKB Surabaya) untuk menghadiri acara itu," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015