Jannatun Naim
Batam (Antara) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya untuk menjemput pekerja seks komersial asal Surabaya, Jatim yang bekerja di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Kalau ada warga Surabaya beneran, akan kami jemput. Kalau bukan warga Surabaya, enggak tahu," kata Wali Kota Surabaya dalam kunjungan kerjanya di Batam, Jumat.

Pemkot Surabaya menunjukkan keseriusannya memerangi prostitusi dan melindungi warganya.

Menurut Risma, panggilan karib wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini, kerja sama perlindungan korban perdagangan manusia dengan Pemkot Batam sebenarnya sudah terjalin baik, apalagi ke dua kota itu memiliki hubungan "sister city" (kota kembar). Namun, memang perlu dipererat lagi.

Dalam pertemuannya dengan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Risma mengaku memberikan sejumlah 'tips' kepada Pemkot Batam terkait penanganan PSK.

"Tadi sampaikan ke Pak Wali mengenai langkah kami, caranya harus sosialisasi dulu, saya turun sendiri," ucapnya.

Jika ingin menghilangkan profesi PSK, maka pemerintah harus menyiapkan profesi lain sebagai mata pencarian. "Peralihan profesi punya data semua, harus ada proses pengalihan profesi," tuturnya.

Selain di Batam, Pemerintah Surabaya juga berkomitmen menjemput warga Surabaya yang menjadi PSK atau pun korban perdagangan manusia di kota lain seperti Pulau Aru, Makassar, bahkan hingga Papua.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015