Saint Peterburg,  (Antara/AFP) - Penyerang Brazil dan Zenit St Petersburg Hulk dicoret dari daftar tokoh-tokoh yang akan melakukan pengundian kualifikasi Piala Dunia 2018 Sabtu hanya 24 jam sebelum acara itu berlangsung, demikian dikonfirmasi FIFA pada Jumat.

Pemain 28 tahun itu dijadwalkan hadir bersama sosok-sosok seperti kompatriotnya Ronaldo dan Samuel Eto'o, namun ia digantikan mantan kapten Rusia Alexey Smertin.

FIFA dan Komite Panitia Penyelenggara Lokal (LOC) menyebut absennya Hulk dari acara itu karena komitmen-komitmennya terhadap Zenit, yang akan bermain tandang di Ural di Yekaterinburg, sekitar 1.609,34 kilometer ke arah timur dari St Petersburg pada Minggu (26/7).

"Hulk merupakan salah satu tokoh yang setuju untuk berpartisipasi, namun belakangan ini kami mendapati bahwa pelatih Zenit membuat keputusan murni berdasarkan alasan-alasan olahraga untuk menarik pemain ini dari ambil bagian pada acara undian," kata ketua LOC Alexey Sorokin.

"Saya tegaskan kembali bahwa keputusan ini murni karena alasan olahraga, karena Zenit memiliki pertandingan pada Minggu di Yekaterinburg."
Bagaimanapun, Hulk juga merupakan sosok yang kerap menyuarakan kritik terhadap wajah-wajah sepak bola Rusia dengan rasisme dan menyampaikan bahwa hal itu berpeluang mencoreng Piala Dunia yang akan dilangsungkan tiga tahun lagi.

"Jika ini terjadi pada Piala Dunia 2018, itu mungkin menjadi masalah serius sebab seluruh dunia akan dapat melihatnya," ucapnya pada awal pekan ini.

Mantan gelandang Arsenal Emmanuel Frimpong menjadi pemain terakhir yang mengklaim bahwa dirinya mengalami pelecehan rasial di Rusia, ketika bermain untuk Ufa di pembukaan musim Liga Rusia melawan Spartak Moscow pada akhir pekan silam.

Pemain Ghana itu diusir keluar lapangan pada menit ke-30 karena bereaksi dengan sikap menyerang terhadap para penggemar Spartak.  
Frimpong diskors dua pertandingan, namun tidak ada tindakan lebih lanjut yang dikenakan terhadap Spartak.

"Diskors dua pertandingan dapat diterima pada bagian saya untuk sikap tersebut, tidak ada masalah dengan hal itu," ucapnya pada akun Twitter resminya.

"Namun Asosiasi Sepak Bola Rusia yang mengatakan mereka tidak mendengar atau melihat bukti rasisme melampaui lelucon." (*)

Pewarta: Slamet Hadi Purnomo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015