Pasuruan (Antara Jatim) - Terbakarnya kawasan pendakian Gunung Arjuno-Welirang di Blok Cemoro Lawang, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat (17/7) lalu diduga ada unsur kesengajaan dari manusia.

"Jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang ditutup sementara sejak Jumat (17/7) lalu dengan batas waktu yang belum ditentukan karena kawasan hutan terbakar. Penyebab terjadinya kebakaran diduga karena faktor kesengajaan manusia," kata Koordinator Lapangan Pendakian Dinas Kehutanan Jawa Timur UPT Tahura R. Soerjo, Agus Budi Utomo, Kamis.

Ia mengatakan faktor kesengajaan dari manusia itu didasari dari pekerjaan warga sekitar yang masih membuat arang dengan membakar tanaman cemara gunung, semak-semak, dan alang-alang sebagai bahan pembuatan arang yang telah menyebabkan 55 hektare kawasan lereng Gunung Arjuno terbakar.

"Kemungkinan penyebab terbakarnya kawasan Gunung Arjuno-Welirang karena masih adanya warga yang membuat arang di kawasan lereng gunung, meskipun kami telah mensosialisasikan kepada warga tentang bahaya pembuatan arang di lereng gunung. Sehingga kami memberdayakan masyarakat dengan sistem pengamanan di setiap desa," tuturnya.

Sistem pengamanan tersebut, ia menambahkan di setiap desa diharuskan memiliki dua orang tenaga pengamanan, sehingga total tenaga pengamanan di kawasan Arjuno-Welirang sekitar 15 orang yang dibantu dengan kelompok tani Tahura

"Dahulu tercatat warga yang pekerjaannya membuat arang di kawasan Arjuno-Welirang sekitar 70 orang, namun setelah kami melakukan sosialisasi tentang pengkayaan sumber yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, akhirnya mereka menjadi paham, sehingga saat ini yang tercatat yang masih bekerja sebagai pembuat arang hanya dua orang," paparnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk menemukan pelaku pembakaran hutan di kawasan Arjuno-Welirang secara langsung, pihaknya mengakui kesulitan karena diduga warga sekitar sudah merencanakan aksinya yang terbukti pelaku melihat situasi para petugas yang lengah sebab bertepatan pada hari lebaran.

"Kejadiannya Jumat (17/7) dan bertepatan di hari lebaran, sedangkan untuk menjangkau ke lokasi kami membutuhkan waktu minimal delapan jam agar bisa memadamkan api yang semakin merambat terbawa angin. Sehingga pada Sabtu (18/7) sore, api berhasil dipadamkan dengan menggunakan sistem manual sebab alat "jet shooter" tidak memadai untuk memadamkan api yang besar karena kapasitas tangkinya hanya berisi 20 liter air," ungkapnya.

Menurut dia, terbakarnya hutan di kawasan Arjuno-Welirang beberapa waktu lalu, membuat pengelola sementara waktu ini menutup jalur pendakian, sehingga pihaknya menonaktifkan semua aktivitas maupun kegiatan yang ada di kawasan Arjuno-Welirang.

"Kami sementara ini akan meniadakan semua kegiatan, termasuk aktivitas dan kegiatan lainnya di sepanjang kawasan Tahura R. Soerjo. Penutupan tersebut, berlaku di semua pos pendakian, mulai dari Tretes dan Tambakwatu, Kabupaten Pasuruan, Kebun Teh, Kabupaten Malang dan Sumberbrantas, Kota Batu," jelasnya.

Menurut dia dari pantauannya masih terdapat pendaki yang akan mendaki Gunung Arjuno-Welirang melewati pintu pos pendakian Tretes, Prigen, meskipun masih dalam suasana lebaran, namun pihaknya harus melarang mereka demi kebaikan keselamatan pendaki.

"Jumlah pendaki selama satu bulan ini di Pos Pendakian Tretes sekitar seribu pendaki. Berdasarkan data kami bulan Januari-Juni 2015 ada sekitar 9.635 meliputi 38 wisata mancanegara dan diperkirakan jalur pendakian akan ramai pada bulan Agustus karena 90 persen dari para pendaki melewati pintu pos di Tretes," tandasnya.

Sementara itu, pendaki dari Sidoarjo yang ingin mendaki Gunung Arjuno, Dedik fatkhul (23) harus memutarbalik arah karena kawasan Arjuno-Welirang ditutup sementara karena kawasan lereng Gunun Arjuno yang terbakar dan dikhawatirkan akan membahayakan para pendaki. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015