Jakarta (ANTARA News) - Indonesia melalu Kementerian Perdagangan berupaya untuk memanfaatkan Mesir untuk memperluas penetrasi ekspor ke pasar Afrika untuk mencapai target meningkatkan ekspor hingga 300 persen pada 2019 mendatang.

"Perusahaan yang berinvestasi di Mesir mempunyai peluang lebih besar untuk mendapatkan fasilitas guna memasarkan produk-produknya ke negara anggota Tripartite Free Trade Area (TFTA)," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, Rabu.

Peluang tersebut, lanjut Nus, makin terbuka setelah tiga blok ekonomi di Afrika yaitu Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA), East Africa Community (EAC), dan Southern African Development Community (SADC) menyepakati dokumen Sharm El-Sheikh Declaration Launching the COMESA-EAC-SADC pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) TFTA di Mesir pada 10 Juni 2015.

Dalam KTT Tripartit itu, wakil dari 26 negara yang hadir telah menandatangani dokumen yang berisikan visi penyatuan pasar dari negara anggotanya, serta Agreement Establishing a Tripartite Free Trade Area Among the COMESA, EAC, and SADC guna menciptakan kerangka kerja sama penurunan tarif masuk komoditas barang dan jasa dari dan ke negara-negara anggotanya.

"TFTA nantinya merupakan suatu area perdagangan bebas yang akan menjangkau sekitar 632 juta penduduk negara anggota yang mewakili 57 persen dari total penduduk benua Afrika dengan total PDB 2,1 triliun dolar AS dan berkontribusi sekitar 58 persen dari PDB benua Afrika," lanjut Nus.

Dalam kesepakatan tersebut, ketiga blok perdagangan Afrika itu akan membentuk wilayah perdagangan bebas yang meliputi trade in goods, trade in services, dan other trade related matters.

Negara-negara anggota juga sepakat untuk menghilangkan hambatan tarif dan nontarif secara bertahap dalam perdagangan barang-barang dan melaksanakan liberisasi perdagangan dalam sektor jasa. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015