Blitar (Antara Jatim) - Tim dari Kementerian Agama Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tidak dapat melihat hilal saat rukyatul hilal (melihat hilal atau rembulan penanda pergantian kalender, secara kasat mata) di Pantai Serang, Kabupaten Blitar, karena terkendala mendung.

"Hari ini tidak kelihatan, karena tertutup mendung," kata Bagian Penyelenggara Syariah Kementerian Agama Kabupaten Blitar Mukhroji di Blitar, Kamis.

Ia mengatakan, tim melakukan pemantauan sejak jam 17.00 WIB sampai jam 17.40 WIB, gagal melihat hilal. Tim tidak dapat berbuat banyak, sebab terkendala cuaca.

Petugas juga melaporkan kejadian itu ke Kementerian Agama Jatim, terkait tidak gagalnya melihat hilal. Mereka menunggu keputusan pemerintah terkait dengan kepastian kegiatan Hari Raya Idul Fitri.

"Kami laporkan ke Kanwil Jatim, terkait dengan hasil pemantauan di Pantai Serang, untuk selanjutnya kami tunggu kepastian dari pemerintah," katanya.

Kegiatan pemantauan hilal itu diikuti oleh jajaran muspida Kabupaten Blitar, Kementerian Agama Kabupaten Blitar, MUI, serta sejumlah pengasuh pondok pesantren. Mereka ingin menyaksikan langsung proses pemantauan hilal dari Pantai Serang, Kabupaten Blitar tersebut, guna penetapan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan tim ahli.

Sementara itu, PWNU Jatim juga menerjunkan tim Rukyatul Hilal yang diterjunkan di 11 titik di wilayah Jatim. Beberapa titik itu seperti di Bukit Condro Dipo (Gresik), Pantai Kenjeran (Surabaya), Pantai Gebang (Bangkalan), Pantai Ambet (Pamekasan), Pantai Tanjung Tembaga (Probolinggo), Pantai Plengkung (Banyuwangi), Pantai Srawu (Pacitan) dan Pantai Serang (Blitar).

Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim juga berhasil melihat di Bukit Condro, Gresik, Jatim, Kamis pukul 17.35 WIB. Hasil itu dilihat dari dua saksi yaitu Kiai Inwanuddin dan Kiai Sholehuddin. Mereka pun sudah disumpah jika melihat hilal.

Pemerintah pun sudah resmi mengumumkan terkait dengan 1 Syawal, jatuh pada Jumat (17/7). Hal itu juga diamini oleh dua organisasi masyarakat terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang sudah memprediksi sebelumnya, sesuai dengan kalender masing-masing, bahwa 1 Syawal akan jatuh di hari bersamaan.  (*)


Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015