Sampang (Antara Jatim) - Sedikitnya 910 hektare lahan tanaman padi di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, kini mengalami kekeringan, dan terancam gagal panen.
Menurut Kabid Teknik Dinas Pertanian Sampang Suyono, Minggu, ke-910 hektare lahan padi yang mengalami kekeringan itu di sembilan kecamatan.
"Antara lain Kecamatan Camplong, Jrengik, Torjun, Kecamatan Kota, Banyuates, Sokobanah dan Kecamatan Ketapang," kata Suyono.
Lahan tanaman padi yang mengalami kekeringan ini, kata dia, kebanyakan yang belum tersentuh pembangunan irigasi.
Suyono mengatakan, saat ini Pemkab Sampang masih mengupayakan agar pemkab secepatnya memberikan bantuan pompa air, sehingga, sehingga lahan tanaman padi yang mengalami kekeringan itu bisa segera diatasi.
"Tapi lahan yang kekeringan itu tidak terlalu parah. Karena ada warga yang masih bisa mengairi sawahnya dengan menggunakan mesin disel," katanya menjelaskan.
Dari tujuh kecamatan yang mengalami kekeringan itu, Kecamatan Jrengik tergolong paling parah, yakni mencapai 342 hektare.
Menurut Suyono, selain mengupayakan bantuan pompa air dari APBD Pemkab Sampang, pihaknya juga telah melaporkan kondisi itu ke Dinas Pertanian Pemprov Jatim dengan harapan juga bisa mendapatkan bantuan.
"Kalau bisa segera diatasi, misalnya bantuan pompa air bisa segera didapat, tentu kerugian oleh petani bisa ditekan," katanya.
Saat ini, kata dia, petani masih berupaya mengairi lahan tanaman padi mereka dengan menggunakan pompa air seadanya, seperti pompa air untuk rumah tangga, bukan khusus untuk alat pertanian.
"Kalau pompa air rumah tanggal itu kan sangat sedikit dan untuk memenuhi kebutuhan sawah, memang tidak cukup," katanya.
Dibanding di Kabupaten Pamekasan, luas areal tanaman padi yang mengalami kekeringan dan terancam gagal panen di Kabupaten Sampang ini jauh lebih luas.
Sebab di Pamekasan luas areal tanaman padi yang mengalami kekeringan dan terancam gagal panen hanya Seluas 53,75 hektare, sesuai dengan hasil pendataan Dinas Pertanian setempat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015