Surabaya (Antara Jatim) - Sekitar 17 komunitas seni meramaikan Festival Ramadhan Berbudaya yang digelar Komunitas Seni Budaya Surabaya di lapangan Bogowonto di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu, Sabtu malam.
"Festival kali ini untuk mengenalkan kepada anak-anak muda akan budaya yang telah diwariskan para leluhur," kata pembina Komunitas Seni Budaya Surabaya Siswandi kepada Antara di Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan dalam festival kali ini, sejumlah komunitas memperagakan atraksi seni budaya seperti puisi, musik band, reog, campur sari dan seni musik lainnya.
"Ini terus saya tekankan agar anak muda tidak lupa dengan budaya sendiri," ujarnya.
Menurut dia, komunitas yang berpartisipasi dalam festival kali ini tidak hanya berasal dari Surabaya, melainkan dari daerah lain di Jawa Timur. "Tapi kebanyakan dari Surabaya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, festival kali juga melombahkan sejumlah kegiatan seni budaya salah satunya musik patrol yang pemenangannya diumumkan pada malam ini.
"Pemenangnya juga berkesempatan tampil pada malam hari ini," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga memperagakan pertunjukan reog dan musik keroncong. "Antusias warga yang melihat festival kali ini luar biasa. Hal ini diperlihatkan dengan anyaknya warga yang menyaksikan atraksi seni budaya ini," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ikut peduli dan memberikan perhatian terhadap seni budaya ini.
Salah seorang pecinta musik patrol, Ernawati mengaku senang melihat langsung musik patrol di lapangan Bogowonto. "Dari dulu saya menyukai musik patrol. Kebetulan saya diundang hadir oleh pembina komunitas seni budaya surabaya, jadi saya langsung ke lokasi. Cukup kreatif dan aktraktif. Bagi saya cukup menghibur," ujarnya.
Musik Patrol merupakan kesenian tradisional yangg menggunakan peralatan yang sederhana yaitu kentongan bambu atau kayu yang dibunyikan dengan irama teratur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Festival kali ini untuk mengenalkan kepada anak-anak muda akan budaya yang telah diwariskan para leluhur," kata pembina Komunitas Seni Budaya Surabaya Siswandi kepada Antara di Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan dalam festival kali ini, sejumlah komunitas memperagakan atraksi seni budaya seperti puisi, musik band, reog, campur sari dan seni musik lainnya.
"Ini terus saya tekankan agar anak muda tidak lupa dengan budaya sendiri," ujarnya.
Menurut dia, komunitas yang berpartisipasi dalam festival kali ini tidak hanya berasal dari Surabaya, melainkan dari daerah lain di Jawa Timur. "Tapi kebanyakan dari Surabaya," katanya.
Selain itu, lanjut dia, festival kali juga melombahkan sejumlah kegiatan seni budaya salah satunya musik patrol yang pemenangannya diumumkan pada malam ini.
"Pemenangnya juga berkesempatan tampil pada malam hari ini," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga memperagakan pertunjukan reog dan musik keroncong. "Antusias warga yang melihat festival kali ini luar biasa. Hal ini diperlihatkan dengan anyaknya warga yang menyaksikan atraksi seni budaya ini," ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ikut peduli dan memberikan perhatian terhadap seni budaya ini.
Salah seorang pecinta musik patrol, Ernawati mengaku senang melihat langsung musik patrol di lapangan Bogowonto. "Dari dulu saya menyukai musik patrol. Kebetulan saya diundang hadir oleh pembina komunitas seni budaya surabaya, jadi saya langsung ke lokasi. Cukup kreatif dan aktraktif. Bagi saya cukup menghibur," ujarnya.
Musik Patrol merupakan kesenian tradisional yangg menggunakan peralatan yang sederhana yaitu kentongan bambu atau kayu yang dibunyikan dengan irama teratur. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015