Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana mengusulkan kepada Menteri Pertanian, agar tembakau Jawa jenis Purwosoto, yang ditanam petani di sejumlah desa di Kecamatan Ngasem, sebagai benih unggul varietas lokal.

     "Rintisan menjadikan tembakau Purwosoto sebagai benih unggul varietas lokal dengan melibatkan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang, sejak tahun lalu, " kata Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbu) Bojonegoro Khoirul Insan, di Bojonegoro, Kamis.

     Ia menjelaskan identifikasi tembakau Purwosoto dilakukan di sejumlah desa di Kecamatan Ngasem, terkait bentuk , ketebalan dan jumlah daun, sejak 2012.

     "Dari identifikasi yang dilakukan, dipilih tembakau Purwosoto terbaik, yang saat ini ditanam petani di Desa Mediunan, Kecamatan Ngasem," kata dia menjelaskan.

     Namun, menurut dia, mengusulkan tembakau Purwosoto, menjadi benih unggul masih membutuhkan waktu tiga kali musim tanam, berdasarkan persetujuan dari Menteri Pertanian.

     "Kalau memang memperoleh persetujuan dari Menteri Pertanian, maka tembakau Purwosoto akan menjadi benih unggul varietas lokal," katanya, menegaskan.

     Lebih lanjut ia menjelaskan tembakau Purwosoto, banyak ditanam petani di sejumlah desa di Kecamatan Ngasem, karena untuk memenuhi permintaan pedagang asal Temanggung dan Parakan, Jawa Tengah.

     "Para petani menanam tembakau Purwosoto, berdasarkan permintaan pedagang sejak lima tahun terakhir," ucapnya.

     Seorang petani di Desa Mediunan, Kecamatan Ngasem, Sadiman, menjelaskan luas tanaman tembakau Purwosoto di sejumlah desa di Kecamatan Ngasem, pada musim tanam tahun ini, mencapai 190 hektare.

     Para petani, lanjut dia, menanam tembakau Purwosoto, karena memperoleh permintaan dari pedagang asal Magelang, Parakan, Jawa Tengah.

     "Selama ini produksi tembakau Purwosoto selalu habis terbeli," ucapnya.

     Mengenai produksinya, lanjut dia, cukup bagus bisa berkisar 1,3-1,5 ton tembakau kering/hektare.

     Selain itu, lanjut dia, harga tembakau Purwosoto rajangan juga cukup bagus. Tahun lalu harga tembakau rajangan Purwosoto, mencapai Rp35.000/kilogram.

     "Kami tidak kesulitan menjual, sebab pembeli datang langsung ke petani," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015