Baghdad,  (Antara/Xinhua-OANA) - Sebanyak 61 orang tewas pada Ahad (28/6), kebanyakan anggota Negara Islam (IS), dalam bentrokan, serangan udara dan baku-tembak di seluruh Irak, kata beberapa sumber keamanan.

        Di Provinsi Anbar, artileri militer menggempur posisi IS di Daerah Saggara, dekat Kota Haditha, sekitar 200 kilometer di sebelah barat-laut Ibu KOta Irak, Baghdad. Sebanyak 26 anggota IS tewas sertai dua kendaraan hancur, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.

        Sementara itu, pasukan keamanan dan milisi Sunni sekutunya mematahkan serangan sporadis petempur IS terhadap posisi militer di tiga desa dan Daerah Alous di dekat Kota Heet, yang dikuasai IS dan terletak 160 kilometer di sebelah barat Baghdad. Tak kurang dari 15 anggota IS tewas dan delapan kendaraan mereka hancur, kata sumber itu.

        Masih di provinsi tersebut, sebanyak 10 orang tewas dan 19 orng lagi cedera dalam serangan udara oleh pesawat Irak terhadap beberapa kabupaten di Kota Fallujah, yang juga dikuasai IS dan berada sekitar 50 kilometer di barat Baghdad, tambah sumber itu.

        Warga di Fallujah dan daerah di dekatnya seringkali menuduh militer Pemerintah Irak secara membabi-buta menyerang permukiman mereka, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Namun para pejabat Kementerian Pertahanan membantah tuduhan itu dan mengatakan mereka membidik gerilyawan.

        Kelompok IS telah merebut sebagian besar Provinsi Anbar dan berusaha bergerak menuju Baghdad selama beberapa bulan belakangan, tapi beberapa serangan balasan oleh pasukan keamanan serta milisi Syiah telah memukul mereka mundur.

        Di Provinsi Salahudin, pasukan keamanan dan milisi sekutunya, yang dikenal dengan nama Hashd Shaabi atau Gerakan Rakyat, menyerang posisi IS di daerah gurun di dekat Kota Samarra, sekitar 120 kilometer sebelah utara Baghdad. Serangan tersebut menewaskan sembilan anggota IS dan menghancurkan dua kendaraan mereka yang membawa senjat dan amunisi, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.

        Sejak 2 Maret, pasukan keamanan dan ribuan anggota milisi Sunni dan Syiah sekutunya telah terlibat dalam serangan terbesar di Irak untuk merebut kembali dari cengkeraman IS bagian utara Provinsi Salahudin, termasuk Tikrit dan desa serta kota kecil penting lain.

        Situasi keamanan di Irak telah memburuk secara drastis sejak Juni tahun lalu, ketika bentrokan berdarah meletus antara pasukan Irak dan anggota IS. IS menguarasi Kota Mosul di Irak Utara dan belakangan merebut banyak wilayah setelah pasukan keamanan Irak meninggalkan pos mereka di Nineveh dan provinsi lain yang kebanyakan warganya pemeluk Sunni. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015