Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyiapkan Pantai Boom menjadi salah satu tempat wisata yang nyaman bagi para wisatawan yang kebetulan dalam waktu dekat akan banyak pemudik menikmati liburan panjang.
     
Palaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Yanuarto Bramuda di Banyuwangi, Kamis mengatakan setelah dilengkapi taman serta amphitheatre, di Pantai Boom kini berdiri pusat kuliner yang posisinya langsung menghadap laut.
     
"Pusat kuliner Pantai Boom ini menjajakan sejumlah kuliner khas Banyuwangi. Mulai dari nasi tempong, rujak soto, sego cawuk, hingga pecel rawon," paparnya.
     
Ia menjelaskan para penjaja kuliner ini adalah para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya sudah lama di Pantai Boom. PKL yang awalnya berjualan di bangunan semi permanen, kini dibangunkan sebuah pusat kuliner yang permanen, lebih rapi, dan nyaman.
     
Yanuarto Bramuda mengatakan, pembangunan pusat kuliner Pantai Boom ini bagian dari perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkab Banyuwangi dengan PT Pelindo III sebagai pemilik lahan Pantai Boom.
     
"Dalam PKS disebutkan Pemkab berkewajiban untuk melengkapi fasilitas pendukung wisata, salah satunya ya dengan membangun pusat kulier ini. Para PKL Boom secara bertahap kita bangunkan tempat yang lebih representatif, agar pengunjung lebih nyaman  menikmati kuliner sambil menikmati pantai dengan lepas," ucapnya.

Hal itu, katanya, juga bagian dari kesiapan Banyuwangi menyambut wisatawan saat musim libur Lebaran yang secara historis selalu mengalami lonjakan.
     
Saat ini, baru 11 stan kuliner yang selesai dibangun. Pembangunan stand kuliner ini akan dilanjutkan pada tahap dua yang rencananya akan dimulai Agustus 2015 dengan anggaran mencapai Rp850 juta.
     
Selain membangun fasilitas, Pemkab Banyuwangi juga akan memberikan pelatihan manajemen bagi para PKL. Pelatihan tersebut mulai dari manajemen pelayanan konsumen hingga penetapan standar harga makanan.
     
"Kalau dulu harga antarwarung bisa beda. Tapi, sekarang harga yang dipatok tiap warung harus sama. Ini untuk menghindarkan persaingan tidak sehat antar-PKL. Selain itu, kami secara perlahan juga mengimbau PKL mengenakan pakaian khas Banyuwangi lengkap dengan udengnya, untuk melengkapi kekhasan Pantai Boom," ujar Bramuda.
     
Ditambahkan Bramuda, setelah penandatangan PKS tentang pengelolaan Pantai Boom, pemkab bersama Pelindo membuat manajemen baru untuk mengelola Pantai Boom. Manajemen baru ini akan mengelola Pantai Boom secara transparan dengan melibatkan masyarakat setempat.
     
"Kelompok masyarakat yang selama ini tergabung dalam kelompok sadar wisata yang mengelola kebersihan dan keamanan pantai dari hasil menarik tiket parkir pengunjung, akan dipekerjakan sebagai tenaga operasional lapangan (TOL). Seperti penjaga tiket, toilet, tenaga kebersihan dan pengamanan, penjaga pantai, hingga juru parkir. Jadi pengembangan pantai ini tetap melibatkan masyarakat sekitar," kata Bramuda.
     
Tahun ini juga dilaksanakan studi kelayakan pembangunan dermaga kapal pesiar (marina) oleh PT Pelindo III. Pantai Boom akan dikembangkan PT Pelindo III sebagai kawasan wisata pantai yang terintegrasi dengan keberadaan marina. PT Pelindo III mengalokasikan dana Rp200 miliar untuk pembangunan marina tersebut. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015