Banyuwangi (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghadiri pemakaman Angeline di Tempat Pemakaman Umum Desa Tegalrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam.

Kedatangan jenazah bocah perempuan yang ditemukan tewas di rumah ibu angkatnya di Denpasar, Bali tersebut disambut oleh ribuan masyarakat Banyuwangi yang sudah memadati rumah duka sejak pagi, termasuk Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan forum pimpinan daerah setempat. 

"Kami menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Angeline," kata Khofifah kepada sejumlah media di Banyuwangi.

Kasus Angeline, kata dia, merupakan pembelajaran agar negara dan masyarakat memberikan perlindungan kepada anak-anak khususnya di Indonesia dan berharap tidak terjadi kejadian serupa.

"Peran serta masyarakat menjadi kunci untuk mencegah kasus yang dialami Angeline yakni penelantaran dan pembunuhan anak, sehingga hal itu tidak terulang kembali," tuturnya.

Pihak Kementerian Sosial juga memberikan dana santunan sebesar Rp15 juta dan  bantuan perlengkapan keluarga kepada keluarga Angeline di Banyuwangi.

Ibu kandung Angeline dan beberapa keluarganya sempat pingsan melihat peti jenazah bocah delapan tahun tersebut tiba di rumah duka, bahkan beberapa warga menangis histeris dan menitikkan air mata.

Jenazah putri kedua dari pasangan Hamidah dan Rosydiq itu dishalatkan di Musala Pondok Pesantren Al Hidayah, Glenmore, dan selanjutnya peti jenazah Angeline diarak ribuan warga menuju tempat peristirahan terakhir.

Seorang anak bernama Angeline (8) ditemukan tewas terkubur di halaman rumahnya, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.

Polda Bali juga sudah menetapkan Agus dan ibu angkatnya Margriet Christina Megawe sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan Angeline dan kasus dugaan penelantaran anak.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015