Surabaya (Antara Jatim) - PT Semen Indonesia (Persero) mempermudah sejumlah tenaga konstruksi di Tanah Air untuk mendapatkan sertifikasi seiring upayanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang tersebut.

Kepala Biro Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Abimanyu, menyatakan, hingga akhir 2015 jumlah tenaga konstruksi yang dibina mencapai 10.635 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa, Kalimantan dan Bali.

"Sementara itu, kini sebanyak 5.500 orang di antaranya telah memiliki sertifikat," ujarnya, pada Pelatihan dan Sertifikasi Tukang 2015, di Surabaya, Kamis.

Sertifikat itu, jelas dia, diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi. Kemudian tenaga konstruksi yang sudah mendapatkannya bisa memakainya untuk bekerja di sejumlah industri skala besar.

"Pada masa mendatang, kami menggelar pelatihan sekaligus memfasilitasi perolehan sertifikasi secara berkelanjutan," katanya.

Melalui pelatihan yang tersebar di berbagai daerah itu, tambah dia, mereka menerima berbagai materi. Seperti struktur bangunan, konstruksi, hingga penggunaan bahan semen, dan cara pencampuran.

"Kami yakin dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi semacam ini, kompetensi tenaga konstruksi makin meningkat. Khususnya guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015," katanya.

Pada kesempatan itu, Kepala Seksi Pengujian Bahan dan Material UPT Informasi Teknologi Bangunan Perumahan dan Permukiman Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jatim, Bambang Soekardono, mengemukakan, saat ini belum semua tenaga konstruksi diwajibkan memiliki sertifikat. Hal itu hanya di tingkat pelaksana dan mandor yang wajib di mana tertuang dalam Perpres 70/2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

"Namun, ke depan kami mengarah ke sana dan semua lini di sektor jasa konstruksi diwajibkan memperoleh sertifikat," katanya.

Apalagi, sebut dia, dengan memiliki sertifikat seluruh tenaga konstruksi dapat memperoleh manfaat lebih mengingat selama ini alokasi dana untuk biaya tenaga kerja rentan terjadi penekanan. Bahkan, dengan adanya sertifikat maka nilai tawar tenaga konstruksi tinggi.

"Sebelum memiliki sertifikat, tenaga konstruksi tersebut wajib mengikuti pelatihan. Agenda yang bekerja sama dengan Semen Indonesia itu dilaksanakan di berbagai daerah misalnya Banyuwangi, Surabaya, Gresik, dan Mojokerto," katanya.

Ke depan, lanjut dia, ada sebanyak 800 tenaga konstruksi yang sudah mendapat pelatihan sekaligus memiliki sertifikasi. Ia menargetkan jumlah peserta yang ikut di tiap daerah mencapai 160 tenaga konstruksi.

"Sampai sekarang, hampir sebagian besar peserta lulus uji kompetensi. Di sisi lain, kami juga membentuk paguyuban yang beranggotakan para tenaga konstruksi di berbagai daerah sehingga memudahkan penyaluran tenaga kerja ke berbagai proyek," katanya.(*)

Pewarta: Ayu Citra Sukma Rahayu

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015