Surabaya (Antara Jatim) - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menggaet Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perluasan akses keuangan di Jawa Timur dengan melakukan berbagai edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

 "Untuk itu, kini kami mengadakan diskusi bertema Laku Pandai bertema Akses Keuangan untuk semua," kata Product and Consumer Experience Head BTPN Wow, Achmad Nusjirwan Sugondo di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, Laku Pandai merupakan konsep yang mengubah perilaku masyarakat Indonesia dalam menggunakan layanan perbankan. Upaya itu adalah kebanggaan bagi BTPN untuk dapat dipercaya menjadi perintis dalam inisiatif tersebut.

"Kami fokus membidik pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku UMKM. Kami yakin ini menjadi salah satu keunggulan perusahaan dalam menerapkan Laku Pandai," ujarnya.

Untuk memberlakukan Laku Pandai, jelas dia, perbankan tersebut menerapkan program BTPN Wow yakni layanan bagi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan pelaku perbankan itu. Tujuannya, guna meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di pelosok daerah.

"Program itu diawali dengan menjadi bagian dalam uji coba branchless banking yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sejak tahun 2013. Upaya itu sekaligus langkah penting karena BTPN melihat secara langsung tingginya kebutuhan dan animo pasar untuk menabung di bank," katanya.

Ia menambahkan, melalui program itu maka masyarakat dapat menikmati berbagai layanan perbankan. Seperti pembukaan rekening, tarik, dan setor uang melalui agen bank dengan biaya sangat murah.

"Teknologi itu juga disesuaikan dengan target nasabahnya yakni menggunakan 'Unstructured Supplementary Services Data' (USSD). Teknologi ini memungkinkan segala jenis telepon genggam berbasis GSM untuk bertransaksi walaupun sinyal minimum," tuturnya.

Pada kesempatan sama, Deputi Dirktur Perizinan, Informasi, dan Dokumentasi OJK Kantor Regional 3 Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, Titien Sumartini menyatakan, sesuai survei Global Financial Inclusion Index 2014 mencatat bahwa hanya 36 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank.

"Laku Pandai ini diharapkan dapat meningkatkan penetrasi perbankan ke masyarakat menengah bawah. Lalu, saat yang sama akan menurunkan beban operasional bank karena tidak perlu membangun infrastruktur seperti kantor cabang," ucapnya.(*)

Pewarta: Ayu Citra Sukma Rahayu

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015