Surabaya (Antara Jatim) - "Surabaya Shopping Festival" (SSF) 2015 mendapat respons positif dari warga Kota Pahlawan khususnya para shopaholic (pecandu belanja) sehingga omset meningkat hingga 30 persen.
"Total transaksi yang berputar selama gelaran SSF 2015 selama periode 1-31 Mei, jumlahnya menembus angka fantastis, yakni hampir Rp12 triliun," kata Sekjen DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) Jawa Timur, Ari Praja di acara penutupan SSF 2015 di Grand City Surabaya, Minggu.
Menurut dia, tidak hanya shopaholic yang berasal dari Surabaya atau kota-kota di Indonesia, SSF yang digelar rutin setiap tahun dan tahun ini memasuki tahun ke delapan, juga mendapat respons dari luar negeri.
Ia mengatakan respons positif dari warga Surabaya, lanjut dia, bisa diukur dari banyaknya kupon undian warga yang berbelanja di delapan mal di Surabaya. Agenda SSF, lanjut dia, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Jawa Timur di tengah menurunnya pertumbuhan ekonomi Nasional.
"Kita sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkot Surabaya. Harapan kami, kerja sama yang harmonis ini akan terus terselenggara," ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya, mengungkapkan kegembiraannya atas respons bagus warga terhadap SSF 2015. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya masih lebih baik dibanding kota-kota besar di Indonesia.
"Rasanya senang sekali mendenga omsetnya SSF naik. Saya ucapkan selamat. Apalagi yang berbelanja di Surabaya bukan hanya warga Surabaya, tetapi juga warga di Indonesia dan luar negeri. Ini membuktikan perekonomian Surabaya tetap stabil," ujarnya.
Ia mengimbau warga Surabaya untuk mencintai kotanya dengan terus bekerja keras. "Kalau warga luar Surabaya saja datang ke Surabaya untuk berbelana di sini, kenapa kita malah belanja ke luar," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Total transaksi yang berputar selama gelaran SSF 2015 selama periode 1-31 Mei, jumlahnya menembus angka fantastis, yakni hampir Rp12 triliun," kata Sekjen DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) Jawa Timur, Ari Praja di acara penutupan SSF 2015 di Grand City Surabaya, Minggu.
Menurut dia, tidak hanya shopaholic yang berasal dari Surabaya atau kota-kota di Indonesia, SSF yang digelar rutin setiap tahun dan tahun ini memasuki tahun ke delapan, juga mendapat respons dari luar negeri.
Ia mengatakan respons positif dari warga Surabaya, lanjut dia, bisa diukur dari banyaknya kupon undian warga yang berbelanja di delapan mal di Surabaya. Agenda SSF, lanjut dia, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Jawa Timur di tengah menurunnya pertumbuhan ekonomi Nasional.
"Kita sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkot Surabaya. Harapan kami, kerja sama yang harmonis ini akan terus terselenggara," ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya, mengungkapkan kegembiraannya atas respons bagus warga terhadap SSF 2015. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya masih lebih baik dibanding kota-kota besar di Indonesia.
"Rasanya senang sekali mendenga omsetnya SSF naik. Saya ucapkan selamat. Apalagi yang berbelanja di Surabaya bukan hanya warga Surabaya, tetapi juga warga di Indonesia dan luar negeri. Ini membuktikan perekonomian Surabaya tetap stabil," ujarnya.
Ia mengimbau warga Surabaya untuk mencintai kotanya dengan terus bekerja keras. "Kalau warga luar Surabaya saja datang ke Surabaya untuk berbelana di sini, kenapa kita malah belanja ke luar," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015