Magetan (Antara Jatim) - Ribuan wisatawan mendatangi objek wisata Telaga Sarangan di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur untuk menonton ritual adat larung sesaji yang digelar di lokasi setempat, Minggu.

     Ritual adat larung sesaji tersebut merupakan acara puncak dari upacara adat bersih desa yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Sarangan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan setiap tahunnya. 

     Salah satu wisatawan asal Sidoarjo, Putri, mengaku belum pernah melihat upacara adat larung sesaji di Telaga Sarangan. Ia merasa kagum saat melihat kegiatan budaya tersebut.

     "Kebetulan saya berkunjung di rumah saudara di Madiun. Saat diberitahu ada kegiatan larung sesaji di Sarangan, saya langsung tertarik dan ingin nonton. Ternyata sangat bagus," ujar Putri kepada wartawan. 

     Selain menonton kegiatan adat larung sesaji, ia juga menyempatkan diri untuk menikmati pemandangan alam di objek wisata Telaga Sarangan yang indah.

     Kepala UPTD Telaga Sarangan, Kuswinardi, mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan, meningkat signifikan saat akhir pekan yang bersamaan dengan digelarnya ritual ada larung sesaji.

     Data UPTD telaga Sarangan mencatat, pada hari libur biasa jumlah pengujung berkisar pada 3.000 hingga 4.000 orang. Diperkirakan, saat bersamaan acara larung sesaji pengunjung bisa mencapai 5.000 orang.

     Prosesi larung sesaji diawali dengan kirab Tumpeng Gono Bahu dari Kantor Kelurahan Sarangan menuju panggung di pinggir Telaga Sarangan. Selain tumpeng Gono Bahu, juga terdapat tumpeng ukuran besar yang berisi sayuran, buah, dan hasil bumi sekitar Telaga Sarangan.

     Usai pembacaan doa, tumpeng sesaji kemudian diarak mengelilingi Telaga Sarangan dengan menggunakan kapal motor. Setelah sampai di tengah telaga, tumpeng dilarung atau ditenggelamkan. 

     Untuk menarik pengunjung objek wisata Telaga Sarangan, warga kelurahan sekitar bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Magetan mengemas upacara adat tersebut dengan tampilan yang apik. Yakni dengan menggunakan busana adat yang dipadukan dengan Batik Pring Sedapur dan hiburan kesenian setempat.  (*)

   

Pewarta: Louis Rika

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015