Jember, (Antara) Jatim - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kampanye antikorupsi lewat festival film dengan sasaran generasi muda di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Festival Film Anti Korupsi atau "Anti Coruption Film Festival" (ACFFest) 2015 digelar di Gedung Moch Soepono, Universitas Moch. Sroedji Jember, Kamis.
"Kami dorong generasi muda ikut berperan secara aktif dalam memerangi korupsi melalui festival film," kata Fungsional Pendidikan Masyarakat, Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Ramah Handoko, di Jember.
Dalam skala kecil, lanjut dia, perilaku korupsi sudah banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat dan hal tersebut memang belum bisa dikatakan langsung berdampak mengakibatkan kerugian pada negara.
"Saat ini perilaku korupsi skala kecil sudah dilakukan secara masif, sehingga hal itu dapat berdampak buruk pada tatanan kehidupan sosial," tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, KPK menggelar Festival Film AntiKorupsi sebagai upaya untuk menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi masyarakat dengan cara yang sederhana, agar lebih mudah diterima masyarakat umum.
"Pemberantasan korupsi akan berhasil jika masyarakat terlibat dan berperan secara aktif dalam gerakan antikorupsi yang dapat mendorong perubahan sosial," paparnya.
Ramah menjelaskan gerakan antikorupsi dari anak muda melalui ACFFest akan sangat berarti untuk mendukung pencegahan dan pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK.
Di Jember, film yang diputar dalam ACFFest berbentuk film pendek tentang anti korupsi di antaranya berjudul "Boncengan", salah satu pemenang lomba film antikorupsi tahun 2014 dan sejumlah film pendek lainnya.
Spesialis Pendidikan Masyarakat di Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Dotty Rahmatiasih berbicara di hadapan ratusan peserta ACFFest yang didominasi mahasiswa dan pelajar Jember.
Hadir dalam acara itu, sutradara film Ismail Basbeth, juga penggagas ACFFest dari Management Systems International (MSI) Ari Nugroho.
"Sasaran kampanye merupakan generasi muda karena generasi muda itu 10-20 tahun mendatang akan menjadi pemimpin bangsa, sehingga dengan cara itulah kami mengurangi korupsi di Indonesia," kata Dotty.
Dalam festival film tersebut, ada sejumlah lomba pembuatan film yakni untuk kategori film fiksi, film dokumenter, video citizen journalism, iklan layanan masyarakat, dan film animasi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015