Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang disebabkan gigitan nyamuk "Aedes aigypti" mereda, setelah hujan di daerah setempat mulai langka memasuki musim kemarau. "Berkurangnya hujan menghambat perkembangan nyamuk aedes aigypti, sehingga jumlah penderita DBH semakin berkurang," kata Humas Dinkes Bojonegoro Suharto, di Bojonegoro, Senin. Sesuai data, lanjut dia, sejak 1 Januari sampai 25 Mei telah ditemukan 308 kasus DBD, di antaranya, lima penderita DBD meninggal dunia. "Yang jelas kecenderungan kasus DBD menurun sejak dua bulan terakhir,." katanya, menegaskan. Ia merinci, selama Mei ini ditemukan 16 kasus DBD, satu penderita di antaranya, meninggal dunia. Jumlah penderita DBD selama Mei itu, menurun dibandingkan selama April sebanyak 29 kasus. Sebelumnya, lanjut dia, pada Maret sebanyak 73 kasus, satu penderita di antaranya, meninggal dunia, Februari 91 kasus, dua penderita meninggal dunia dan Januari 99 kasus, satu penderita meninggal dunia. "Penderita DBD tidak harus meninggal dunia, sepanjang dengan cepat dibawa ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh penanganan," paparnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015