Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan ban PT Michelin Indonesia membidik pasar kendaraan niaga di Jawa Timur seiring dengan pertumbuhan penjualan armada tersebut di provinsi itu yang cukup besar.
"Penjualan kendaraan truk dan bus tumbuh rata-rata sebesar tujuh persen selama tiga tahun terakhir. Meningkatnya populasi kendaraan menengah dan berat itu juga diikuti pertumbuhan penggunaan ban radial di Indonesia," kata Country Director PT Michelin Indonesia, Jean Charles Simon, ditemui pada pengenalan Michelin X Multi Z dan Michelin Agilis CLT, di Surabaya, Senin.
Selain itu, kata dia, pada tahun 2014 dan 2015 pangsa pasar ban radial untuk ban pengganti di Indonesia mencapai 16 persen. Bahkan, kian meningkat hingga 19 persen.
"Tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Jatim mampu mencatatkan angka sebesar 5,86 persen dan angka itu lebih baik daripada perekonomian nasional yang mencapai 5,02 persen," ujarnya.
Hal itu, katanya, mendorong pembangunan infrastruktur di Jatim khususnya di Surabaya semakin pesat. Apalagi, Kota Pahlawan memiliki tingkat radialisasi yang lebih baik dibandingkan kota lainnya.
"Oleh sebab itu, kami yakin keberadaan produk baru ini akan diterima baik di pasar. Penyebabnya, kami melengkapi varian baru ini dengan teknologi radial yang superior," katanya.
Sementara itu, pangsa pasar di Indonesia sampai saat ini dominasi 85 persen oleh ban bias. Di sisi lain, 15 persennya dikuasai oleh ban radial sehingga perlu upaya lebih untuk mengedukasi pasar menggunakan varian tersebut.
"Dari pangsa pasar ban untuk ban radial di Tanah Air, kami baru mencapai lima persen dan itu terbagi-bagi untuk berbagai jenis penjualan ban kendaraan niaga," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015