Banyuwangi (Antara Jatim) - Sosialisasi atau kegiatan pramuktamar Nahdlatul Ulama (NU) dimulai dari Kabupaten Banyuwangi yang diikuti ribuan warga dari Banyuwangi, Jember, Bondowoso dan Situbondo. Ketua Panitia Muktamar ke-33 NU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) awal pekan ini mengatakan Banyuwangi dipilih karena ingin memberikan penghargaan atas kemajuan-kemajuan positif yang telah diraih oleh Banyuwangi. "Selain itu, kita ingin berangkat dari timur, karena matahari terbit dari timur. Di Jawa Timur ada 9 titik sosialisasi pra Muktamar ke-33 NU dan berakhir di Kabupaten Tuban," kata Saifullah yang juga wakil gubernur Jatim itu. Gus Ipul, Dia mengatakan persiapan muktamar ke-33 NU pada 1-5 Agustus 2015 di Jombang telah mencapai 75 persen. Pihaknya kini fokus mempersiapkan akomodasi bagi para peserta yang akan ditampung di empat pondok pesantren. "Kami akan bantu mempersiapkan toilet terutama untuk peserta. Kami harapkan saat pertengahan bulan puasa sudah selesai," katanya. Peserta muktamar diprediksi mencapai 3.000 orang ditambah 50.000 penggembira. Selain menampung muktamirin (peserta muktamar), kata dia, empat ponpes sekaligus dijadikan sebagai tempat sidang komisi. Adapun sidang pleno, pembukaan, dan penutupan muktamar digelar di Alun-alun Jombang. Bagi penggembira akan disediakan tempat khusus bershalawat dan aktivitas lain untuk memantau jalannya muktamar. Pihaknya akan menggandeng media massa untuk menyebarkan setiap peristiwa di muktamar. Selain itu, panitia menggelar bazar di sekitar arena muktamar. "Semoga Muktamar berjalan tertib dan lancar. Ada tiga sukses yang ingin dihasilkan, yakni sukses hasil, penyelenggaraan, dan NU tetap bisa memelihara dan menjaga Indonesia," kata Gus Ipul. Muktamar kali ini membawa tema besar "Meneguhkan Islam Nusantara untuk Membangun Peradaban Islam Indonesia dan Dunia". Tema ini dipilih karena saat ini dunia Islam sedang prihatin dipicu oleh konflik dan sengketa yang membawa korban jiwa, di antaranya teror ISIS dan pertikaian di Yaman. "Maka Islam Indonesia diharapkan menjadi inspirasi bagi peradaban dunia. Islam yang kita kenal adalah Rahmatan lil alamiin, Islam jalan tengah, Islam yang mempertemukan agama dengan kultur yang dibangun panjang oleh para ulama dan pendiri bangsa," ujarnya. Oleh karena itu, pihaknya berusaha meyakinkan melalui semua instrumen NU dan mencoba mengajak masyarakat untuk menjaga situasi yang sudah kondusif. Menurut dia, Indonesia telah menjadi negara yang disepakati oleh para pendiri bangsa. Produk dari kesepakatan itu, kata Gus Ipul, juga berbentuk hukum yang dijadikan pegangan bersama. "NU berusaha untuk mengajak dan meyakinkan pihak-pihak yang belum tuntas keindonesiaannya untuk kita kokohkan menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia. NU jelas menentang paham-paham yang berbeda, kita ingin memberikan harapan baru tentang persatuan," kata Gus Ipul. Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Besar NU yang memilih Banyuwangi sebagai titik awal sosialisasi Pra-Muktamar ke-33 NU . Ia berharap sosialisasi sesuai target dan memberikan makna luar biasa bagi Muktamar NU. "Semoga muktamar NU sukses dan NU bisa terus meningkatkan peran serta kontribusinya bagi terwujudnya Indonesia yang damai dan sejahtera," ujar Bupati Anas. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015