Ngawi (Antara Jatim) - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi lokasi rencana pembangunan proyek jalan tol Solo-Kertosono di titik Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, untuk melakukan peletakan batu pertama pada Kamis sore nanti. Segala persiapan telah dilakukan untuk kunjungan Presiden yang kedua kalinya tersebut di Kabupaten Ngawi selama awal tahun 2015 ini. Mulai dari lokasi yang rencananya akan dikunjungi hingga pengamanan jalur yang akan dilalui rombongan. Sesuai informasi, Presiden dan rombongan akan mengunjungi lokasi rencana pembangunan tol Solo-Kertosono di Ngawi sekitar pukul 15.00 WIB. Kapolres Ngawi, AKBP Suryo Sudarmadi mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sebanyak 3.000 personel gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah setempat untuk mengamankan lokasi dan jalur yang akan dilewati oleh Presiden dan rombongan. "Setelah perjalanan dari udara, Presiden akan mendarat di Lanud Iswahyudi Magetan. Dari Magetan, Presiden akan melakukan perjalanan darat dari Magetan ke Ngawi," ujar AKBP Suryo kepada wartawan. Ada dua rute yang akan dilalui Presiden dan rombongan. Yakni, rute pertama dari Maospati, Magetan menuju Desa Klitik, Geneng, Ngawi, dan rute kedua adalah dari Geneng menuju Kota Ngawi, Mantingan, dan akhirnya menuju Solo, Jawa Tengah. Seperti diketahui, tol Solo-Kertosono merupakan bagian dari mega proyek tol Trans Jawa yang sempat "mangkrak" atau terbengkalai, akibat kontraktor sebelumnya, PT Thiess Contractors Indonesia tidak mampu mengerjakan karena kekurangan dana. Pemerintahan Joko Widodo-JK akhirnya mencabut kontrak perusahaan tersebut, dan mengambil alih proyek jalan tol sepanjang 180 Kilometer itu. Rencananya, pembangunan tol Solo-Kertosono akan dibangun oleh dua BUMN, yakni Jasa Marga dan Waskita Karya. Keduanya berbagi saham, sebesar 60 untuk Jasa Marga dan sisanya dikuasai Waskita Karya. Total anggaran yang dikucurkan kedua BUMN tersebut mencapai Rp439 miliar untuk modal awal konstruksi. Dalam proyek tersebut, Jasa Marga dan Waskita Karya akan menggarap ruas tol sepanjang 130 Kilometer, sedangkan sisanya sepanjang 50 Kilometer akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Hingga saat ini, proses pembebasan lahan sudah mencapai 80 persen. Sedangkan di Kabupaten Ngawi proses pembebasan lahan sudah mencapai 100 persen. "Ganti untung kepada warga cukup bervariasi, untuk warga wilayah Desa Klitik dihargai Rp200 ribu hingga Rp350 ribu per Meternya," ujar warga Desa Klitik yang juga menerima uang ganti untung, Somo. Kini sejumlah kabupaten lain yang terlewati tol tersebut sedang menyelesaikan proses pembebasan lahan milik warga. Adapun, pembangunan proyel tol Solo-Kertosono tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2017. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015