Malang (Antara Jatim) - Sedikitnya 40 kilometer pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Malang, Jawa Timur, sudah tidak layak karena selain masih menggunakan pipa ukuran satu dim, juga peninggalan zaman Belanda. Direktur Utama PDAM Kota Malang, Jemianto di Malang, Rabu mengatakan jaringan pipa peninggalan Belanda itu banyak yang keropos dan masih menggunakan ukuran satu dim. Secara bertahap pipa air yang sudah tidak layak itu akan diganti dengan pipa baru berukuran dua dim. "Tahun ini kami menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar untuk penggantian pipa air yang masih satu dim menjadi 2 dim agar tekanan airnya juga lebih besar lagi atau minimal bertambah 0,5 dan bisa naik ke lantai dua," ujarnya. Lebih lanjut, Jemianto yang akrab dipanggil Jimmy itu mengatakan dari anggaran sebesar Rp2 miliar itu akan digunakan untuk meremajakan atau mengganti jaringan pipa yang sudah tidak layak, baik yang sudah keropos maupun yang masih menggunakan pipa satu dim, sepanjang 15 kilometer. Perbaikan jaringan pipa tidak layak itu, katanya, menyebar hampir di seluruh wilayah Kota Malang, khususnya di wilayah pemukiman. Hanya saja, petugas PDAM agak kesulitan karena lokasinya sporadis, namun petugas akan terus berupaya dengan menggandeng RT dan RW di wilayah masing-masing. Kerja sama dengan RT dan RW, termasuk warga sekitar tersebut, kata Jimmy, untuk melakukan penggalian tanah untuk pipa yang akan disalurkan ke rumah pelanggan. Harapannya galian pipa PDAM bisa dikembalikan secara sempurna, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, petugas PDAM akan melakukan pengawasan agar proses pengembalian galian pipanya bisa lebih baik dan tidak asal-asalan. Menyinggung kerugian PDAM akibat kondisi pipa air yang tidak layak tersebut, Jimmy mengatakan secara otomatis tekanan air berkurang, apalagi jika ada kebocoran. Namun, tingkat kebocoran PPDAM di Kota Malang masih jauh di bawah tingkat nasional. "Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan sekaligus menekan angka kebocoran dengan mengganti pipa air yang tidak layak tersebut. Mudah-mudahan dalam kurun waktu paling lambat empat tahun ke depan semua pipa tidak layak sudah diganti dengan yang baru," katanya. Tahun ini PDAM Kota Malang menargetkan pelanggan baru sebanyak 15 ribu sambungan, termasuk untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang disubsidi sebanyak 9.000 sambungan. Jumlah pelanggan PDAM Kota Malang hingga saat ini mencapai 135 ribu sambungan.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015