Pasuruan (Antarajatim) - Sebanyak 325 siswa SMAN 1 Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menjahit kain berwarna merah putih sepanjang 100 meter dengan lebar 30 sentimeter secara manual rangka peringatan hari RA Kartini yang bertepatan pada 21 April. "Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan semata-mata untuk mengenang jasa RA Kartini atas perjuangannya terhadap hak-hak wanita yang kerap tertindas lantaran masih dianggap lemah, padahal dibalik itu semua wanita memiliki potensi yang luar biasa," kata Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMAN 1 Kejayan, Edy Santoso, di Pasuruan, Selasa. Ia mengatakan, para siswi menjahit kain berwarna merah dan putih yang kemudian dijadikan bendera merah putih dengan membentuk formasi tulisan SMANIKE yang merupakan singkatan dari SMAN 1 Kejayan sebagai simbol peringatan pahlawan emansipasi wanita tersebut. Selain itu, ia menekankan kepada para siswa bahwa perempuan juga memiliki kesempatan, tantangan, dan peran yang sama. "Perempuan sebenarnya memiliki kesempatan, tantangan, dan peran yang sama, sehingga para siswa harus mampu meneruskan cita-cita RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita di kehidupan modern dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan norma kesusilaan yang ada tanpa harus meninggalkan kearifan lokal," jelasnya. Di sisi lain, siswi SMAN 1 Kejayan, Sri Wiji Lestari mengatakan kegiatan menjahit bendera ini merupakan kegiatan yang positif untuk mengingatkan dan menumbuhkan rasa peduli para siswa terhadap jasa para pahlawan agar generasi muda bisa mengimplementasikanya ke kehidupan modern seperti saat ini. "RA Kartini merupakan sosok pejuang emansipasi wanita yang pelu dicontoh karena sosoknya yang sederhana, pintar, dan memiliki semangat juang yang tinggi untuk memajukan bangsa Indonesia. Dengan sosok RA Kartini tersebut semoga bisa menginspirasi generasi muda, termasuk saya ke dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya. Sementara itu, siswa SMAN 1 Kejayan, Abdul Madjid mengatakan kegiatan tersebut diharapkan bisa dilakukan pihak sekolah secara rutin dengan melibatkan semua siswa serta guru sehingga bisa dilaksanakan dengan meriah karena peserta yang mengikuti dari berbagai kalangan. "Saya berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin dengan melibatkan semua siswa dan para guru dengan beberapa inovasi menarik agar para siswa bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap para pejuang seperti RA Kartini sehingga bisa diimplementasikan dalam kehidupan modern," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015