Jember (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Jawa Timur, Merwin Lusiana mengatakan tempat pembuangan akhir (TPA) Pakusari kelebihan kapasitas karena volume sampah yang terus meningkat. "Kalau tidak segera dilakukan perluasan TPA Pakusari, kemungkinan hanya bisa bertahan satu tahun saja TPA tersebut," tuturnya di Jember, Senin. Kapasitas penampungan sampah di TPA Pakusari sebanyak 1.094 meter kubik (m3) per hari, sedangkan jumlah sampah yang dibawa ke TPA mencapai 1.460 m3 per hari. Menurut dia, metode yang digunakan di TPA Pakusari adalah dengan menggunakan metode "open dumping" yakni sampah dibuang tanpa memberikan perlakuan apapun terhadap sampah. "Dengan kondisi pengolahan sampah menggunakan metode seperti saat ini, maka tidak menutup kemungkinan Jember akan dikepung sampah dan TPA hanya berumur satu tahun saja," paparnya. Ia menjelaskan pihaknya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk keperluan perluasan TPA Pakusari dan anggaran sebesar itu TPA akan bertambah seluas 5 hektare. "Proses perluasan lahan tersebut masih terkendala dengan proses administrasi yang cukup panjang dan sekarang diproses di bagian tata pemerintahan," katanya. untuk memperpanjang umur TPA pakusari, lanjutnya, pihaknya menggandeng Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk memilah sampah kering dan sampah basah. Sementara Ketua DPRD Jember Thoif Zamroni mengatakan TPA Pakusari sudah tidak mampu menampung dan memproses sampah karena kelebihan kapasitas, sehingga diperluakan perluasan lahan. "Ini menjadi salah satu permasalahan di lingkungan hidup karena meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan volume sampah di Jember," ucap politisi Partai Gerindra Jember.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015