Oleh Yuni Arisandy
Jakarta, 6/4 (Antara) - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan bahwa sejauh ini sudah sekitar 700 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Yaman dan dipulangkan ke Tanah Air.
"Kami kalkulasi jumlah WNI yang sudah dievakuasi dan sudah sampai di Indonesia sudah 700 orang," kata Menlu Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Menlu menyebutkan bahwa 700 WNI itu berhasil dipulangkan ke Indonesia dalam beberapa tahap evakuasi. Pada Desember 2014, Pemerintah mengevakusia 332 WNI. Kemudian, upaya evakuasi pada Februari hingga Maret 2015 berhasil memulangkan 148 WNI.
"Lalu pada Minggu, 5 April sebanyak 110 WNI tiba di Indonesia. Dan hari ini 110 WNI lainnya sudah dalam perjalanan dan akan tiba di Indonesia," ujar Retno.
Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa terdapat 92 WNI yang sudah berada di luar Yaman tetapi belum sampai di Indonesia.
"Itu dengan perhitungan, di Jizan 42 orang, 40 orang masuk ke Jizan dari Al Hudaida. Dan ada 10 orang di Djibouti. 92 ini siap dievakuasi," kata Menlu.
Sebelumnya, pada Sabtu (4/4) Tim Percepatan Evakuasi WNI yang berangkat dari Jakarta Kamis lalu berhasil masuk ke kota Tareem melalui perbatasan Yaman-Oman. Tim evakuasi itu telah berkoordiansi dengan WNI yang ada di Tareem, Al Mukalla dan kota lainnya di daerah Hadhramaut untuk mempersiapkan proses evakuasi.
Tim Relawan Percepatan Evakuasi yang di pimpin oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Hadhramaut pun telah dibentuk.
Tim terpadu evakuasi WNI itu juga telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk para tokoh ulama, pimpinan universitas dan pesantren, guna membantu meyakinkan WNI yang ada di daerah Hadhramaut agar bersedia dievakuasi.
Tim evakuasi yang dikirim Pemerintah Indonesia terdiri dari 43 personil, meliputi 14 orang Kementerian Luar Negeri, 21 orang TNI AU, tujuh orang Polri, dan tiga orang dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Tim tersebut terus mencari cara untuk dapat mengevakuasi seluruh WNI di Yaman secara cepat, aman dan efisien.
Operasi evakuasi WNI di Yaman itu juga melibatkan lima Perwakilan RI yaitu KBRI Sanaa, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan KJRI Jeddah.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015