Bojonegoro (Antara Jatim) - Dewan Kepurbakalaan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendesak pemkab membebaskan tanah warga di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, dengan pertimbangan di lokasi tersebut pernah ditemukan fosil paus purbakala, pada 2011.
"Kami mendesak pemkab membebaskan tanah milik warga di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, sebab lokasi tanah tersebut tergolong situs yang harus dilindungi," kata Ketua Dewan Kepurbakalaan Bojonegoro Ali Syafaat, di Bojonegoro, Selasa.
Lebih lanjut ia menjelaskan seorang ahli purbakala asal Bandung, empat tahun lalu, pernah melakukan penelitian fosil paus purbakala yang ditemukan seorang warga Desa Temayang, Supangat.
"Ahli purbakala asal Bandung memastikan bahwa fosil temuan Supangat benar paus purbakala," katanya, menegaskan.
Bahkan, ia memperkirakan di lokasi tanah milik warga di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, dengan luas 10 X 12 meter, tempat ditemukannya fosil paus purbakala, masih menyimpan fosil purbakala.
"Kami belum pernah mengusulkan kepada pemkab agar membebaskan tanah itu. Tapi seharusnya pemkab tanggap, apalagi fosil yang ditemukan skalanya Internasional," tandasnya.
Seorang warga Desa Temayang, Kecamatan Temayang, Bojonegoro Supangat, sependapat bahwa tanah milik warga di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, yang menjadi lokasi temuan fosil paus purbakala layak dibebaskan.
"Fosil purbakala yang saya temukan panjangnya sekitar 3 meter. Perhitungan saya panjangnya fosil seharusnya sekitar 8 meter, sehingga kemungkinan di lokasi tanah itu masih menyimpan fosil lainnya," jelas dia.
Ia menceriterakan temuan fosil paus purbakala itu berawal dari temuan gigi hiu purba yang ditemukan Mahasiswa Universitas Brawijaya, yang melakukan penelitian purbakala di Kecamatan Temayang, pada 2008.
"Berawal temuan itu saya berkeyakinan di daerah saya menyimpan fosil purbakala lainnya, hingga akhirnya menemukan fosil paus purbakala itu," tuturnya.
Ia menambahkan fosil paus purbakala temuannya termasuk fosil yang memperoleh perawatan dari Ahli Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
"Fosil paus purbakala ini sering mengikuti pameran purbakala di kota besar, bahkan juga pernah akan dibeli kolektor dengan harga cukup mahal," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015