Surabaya (Antara Jatim) - Australia Barat menjajaki kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim guna memperluas pangsa pasar mereka di wilayah tersebut. Director International Trade and Investment Government Of Western Australia, Stuart Crockett, menyatakan, komitmennya membidik Jatim khususnya di beberapa sektor seperti industri manufaktur dan investasi jasa pelabuhan. Bahkan sejumlah bidang industri lainnya karena wilayah Jatim dianggap cukup potensial untuk pengembangan industri asal negaranya (Australia). "Dengan adanya kerja sama Kadin Jatim dan pengusaha Australia, kami yakin mampu meningkatkan kinerja perdagangan antarkedua negara," katanya, di Grha Kadin Jatim, di Surabaya, Sabtu. Menurut dia, Australia dan Indonesia memiliki potensi kerja sama bisnis saling menguntungkan yang sangat besar. Apalagi ditunjang kedekatan geografis dan jumlah penduduk, serta kekayaan yang saling melengkapi. "Untuk itu, kedua negara itu perlu mempelajari budaya masing-masing agar terjalin kerja sama yang baik dan berkelanjutan," ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, kerja sama antarperdagangan kedua negara tersebut bukan semata-semata untuk merayu pemerintah Indonesia. Khususnya tentang kasus terpidana mati anggota kelompok "Bali Nine", Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang berkewarganegaraan Australia agar dibebaskan hukumannya. "Kami sama sekali tidak ada hubungan dengan masalah itu (kelompok Bali Nine). Niat kami adalah murni melakukan kerja sama bisnis perdagangan dan investasi di wilayah Jatim," katanya. Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Organisasi, Dedy Suhajadi, mengatakan, jumlah penduduk  Australia  diperkirakan mencapai 23 juta jiwa. Angka yang lebih besar dibandingkan jumlah penduduk Indonesia negara tersebut mampu melakukan ekspor 51 persen di berbagai negara. "Untuk itu kami akan menerima lapang dada kehadiran Australia guna menjalin kerja sama perdagangan di Jatim. Kalau selama ini, Kadin Jatim telah berhasil melakukan B2B dengan negara lain seperti Jepang dan kini sudah mencapai 45 industri yang berbisnis di Jatim," katanya. Keinginan Australia Barat itu, tambah dia, sekaligus membangkitkan kembali semangat para pelaku usaha (Kadin Australia) yang selama ini tidak aktif. Selain itu, melalui kerja sama baru tersebut Kadin Jatim siap berkolaborasi dengan Kadin Australia. "Bahkan kami telah mendesak pemerintah Australia segera melakukan kerja sama antarperdagangan dan investasi di Jatim. Hal itu, sebagai upaya untuk mendorong negara lainnya termasuk Australia berinvetasi di wilayah Jatim," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015