Pamekasan (Antara Jatim) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan penyelidikan temuan adanya ikan air laut mati di sepanjang pesisir pantai Branta, Tlanakan. "Kami sudah menerjunkan tim ke Pantai Desa Branta untuk menyelidikan banyaknya ikan laut yang mati itu," kata Kepala DKP Pamekasan Nurul Widiatutik, Rabu. Banyaknya ikan yang mati itu ditemukan warga dalam dua hari terakhir ini. Kondisi ikan melepuh, dan banyak yang gosong, seperti keracunan. Para nelayan di sepanjang pesisir pantai itu, baik di Desa Branta, dan Desa Ambat menduga, banyaknya ikan yang mati karena keracunan gas, sebab tak jauh dari pesisir pantai ini, memang ada pengelolaan gas oleh PT Santos, yakni di perairan Sampang. Banyaknya ikan-ikan yang mati ini juga membuat warga khawatir bisa keracunan apabila makan ikan. Oleh karenanya, sebagian warga pesisir di dua desa itu, banyak yang berhenti sementara mengkonsumsi ikan laut. Dugaan lain yang berkembang di kalangan masyarakat nelayan, banyaknya ikan laut yang keracunan itu, akibat tumpahan minyak, karena tak jauh dari pesisir Desa Ambat itu, ada tempat pelabuhan untuk kapal pengangkut minyak dan gas. "Saat ini petugas kami masih di lapangan, meninjau secara langsung, kondisi ikan-ikan yang dilaporkan keracunan itu," ucapnya. Anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan Maskur Rasid menyatakan, kasus banyaknya ikan mati di sepanjang pesisir Pantai Branta, Tlanakan itu, harus segera direspon, dan diketahui penyebabnya, sebagai antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Kalau banyak nelayan yang keracunan ikan, itu kan sangat berbahaya," katanya di Pamekasan, Rabu. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015