Dhaka, (Antara/Xinhua-OANA) - Kerusuhan berkecamuk di beberapa bagian Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, dan tempat lain di negeri tersebut, saat aliansi oposisi --pimpinan mantan perdana menteri Khaleda Zia-- siap melancarkan babak lain pemogokannya mulai Ahad pagi waktu setempat. Seorang pejabat Dhaka Metropolitan (DMP) yang tak ingin disebutkan jati dirinya mengatakan pengacau membakar sedikitnya delapan kendaraan di berbagai bagian Kota Dhaka dan Kota Kecil Narayangajn di pinggiran ibu kota Bangladesh itu. Pengrusakan, peledakan bom rakitan dan penahanan puluhan anggota oposisi juga telah dilaporkan di Dhaka dan tempat lain di negeri tersebut sejak Ahad pagi. Puluhan kendaraan dirusak atau dibakar di tempat lain di negeri itu pada malam menjelang pemogokan, Sabtu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Tak seorang pun dilaporkan cedera dalam peristiwa tersebut. Aliansi oposisi utama Bangladesh, yang menuntut pemilihan umum baru di bawah sistem pemerintah sementara non-partai, pada Jumat (27/2) menyerukan babak lain pemogokan di seluruh negeri itu mulai Ahad pagi. Pemogokan tersebut dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat Ahad dan direncanakan berlangsung sampai pukul 06.00 waktu setempat Rabu, kata Juru Bicara Partai Nasionalis Bangladesh, pimpinan perdana menteri dua-kali Khaled Zia, Salahuddin Ahmed di dalam satu pernyataan pada Jumat. Pengumuman mengenai pemogokan itu dikeluarkan cuma sehari setelah aliansi partai oposisi melancarkan pemogokan lima-hari di seluruh negeri tersebut mulai pagi hari pada 22 Februari, di tengah bentrokan rusuh, pengrusakan, pembakaran dan serangan bom bensin. BNP dan sekutunya telah mengumumkan pemogokan 72-jam oleh pekerja sektor jalan raya, kereta dan lalu-lintas air mulai Ahad pagi, di tengah blokade yang dilancarkannya --yang memasuki hari ke-46 pada Jumat. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina telah mengatakan negaranya mengalami kerugian lebih dari satu triliun taka (hampir 13 miliar dolar AS) dalam 52 hari pertama pemogokan dan blokade oleh oposisi, demikian laporan media lokal, Kamis (26/2). Sejak blokade tanpa batas dimulai, 101 orang telah tewas dan 1.173 kendaraan dibakar dan dirusak, kata Sheikh Hasina saat menjawab pertanyaan yang diajukan seorang anggota Parlemen. Perdana Menteri Bangladesh tersebut mengatakan BNP, pimpinan mantan perdana menteri Khaleda Zia, dan sekutunya --termasuk partai penting Jamaat-e-Islami Bangladesh-- telah melakukan kegiatan subversif hanya untuk menghentikan pengadilan kejahatan perang yang sedang berlangsung dan membebaskan diri dari sembilan kasus yang diajukan terhadap Khaleda Zi dan putranya, Tarique Rahman, serta tuntutan hukum terhadap pemimpin sekutunya. Di dalam sidang tanya-jawab yang dijadwalkan baginya, Sheikh Hasina menyebut kegiatan subversif itu sebagai kejahatan sangat besar yang pelakunya bisa diancaman hukuman mati. Hasina, pemimpin partai Liga Awami Bangladesh --yang berkuasa, mendesak Ketua BNP, Khaleda Zia, agar berhenti membunuhi rakyat, dan memperingatkan tindakan hukum akan dilakukan jika sabotase dan pembunuhan tidak segera dihentikan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015