Situbondo (Antara Jatim) - Sebanyak enam nelayan dari Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang hilang karena perahu yang mereka tumpangi tenggelam, hingga kini belum ditemukan. "Pencarian hari ini nihil, sampai pukul 15.00 WIB kami kembali ke darat karena pertimbangan keamanan, yakni pelayaran dari tengah laut ke pantai memakan waktu sekitar dua jam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Arifin kepada Antara di Situbondo, Jumat. Kapal Motor Slerek Harmonis yang digunakan 17 nelayan asal Besuki dan Banyuglugur, Situbondo, tenggelam akibat hantaman ombak dan angin kencang di perairan sebelah utara PLTU Paiton, Senin (23/2) malam. Sebanyak tujuh orang diselamatkan nelayan lain pada malam itu dan dua orang diselematkan pada Selasa (24/2) pagi, sementara delapan lainnya hilang. Zainul menjelaskan bahwa pada pencarian kali ini pihaknya membagi tim dalam tiga daerah pencarian, yakni dari Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, dengan menggunakan perahu cepat. Wilayah kedua, dengan Kapal Negara 225 milik Basarnas yang bergerak ke arah utara dan barat. "Dan ketiga adalah dari pos pencarian di Besuki ke arah Panarukan dengan menggunakan perahu karet. Tapi dari pagi sampai sore kami belum menemukan jasad korban sama sekali," katanya. Ia menjelaskan bahwa timnya juga sempat melakukan penyelaman ke dalam KM Slerek Harmonis yang tenggelam karena diperkirakan para korban terjebak di dalam kapal. Namun upaya itu juga tidak menemukan hasil. "Pencarian akan kami lanjutkan besok dan kemungkin sesuai ketentuan, upaya pencarian ini tinggal tiga hari. Karena maksimal pencarian kan tujuh hari. Kami berharap besok, Sabtu (28/2) membuahkan hasil," katanya. Sesuai data BPBD Situbondo, 10 nelayan yang ditemukan selamat adalah; 1. Buyan alias Landri (50) 2. P Lin (45) 3. Juhari (52) nahkoda kapal 4. Yono (31) 5. Sunarso (30) 6. P Son (60) 7. Sumawi (23) 8. Ali (27) 9. Hari (32) 10. Sugianto (Pak Wasil) Sementara enam nelayan yang belum ditemukan adalah; 1. Muslim (38) 2. Ridwan 3. P Raden (30) 4. Junaidi (35) 5. Samawi (23) 6. P Tatik Pada pancarian, Kamis (26/2) tim SAR menemukan Wasid (75) dalam kondisi sudah meninggal dan jasadnya mengapung di tengah laut.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015