Ngawi (Antara Jatim) - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Ngawi, Jawa Timur, menggagalkan penyelundupan ratusan liter minuman keras jenis arak jowo yang dibeli tersangka dari Bojonegoro untuk dijual di wilayah Sidoarjo.
Pengungkapan pengiriman minuman keras tersebut berhasil diungkap oleh petugas Polsek Ngawi Kota, Polres Ngawi, setelah melakukan pengintaian selama sepekan lebih.
"Minuman keras itu dibawa oleh Subekan (41) warga Sidoarjo. Kami sudah mengintai aktivitas yang bersangkutan selama sepekan terakhir," ujar Kapolsek Ngawi Kota, AKP Lilik Sulastri, kepada wartawan, Minggu.
Menurut dia, tersangka ditangkap di Jalan Raya Ngawi-Caruban, tepatnya di Desa Karang Tengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Ngawi. Saat itu tersangka dalam perjalanan dari Bojonegoro menuju Sidoarjo.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sebanyak 18 jeriken atau sekitar 455 liter minuman keras jenis arak Jowo. Minuman keras itu diangkut dengan menggunakan satu unit mobil Avanza bernomor polisi W-1446-RS.
Tersangka sengaja melepas kursi bagian belakang agar bagasi untuk mengangkut jeriken lebih luas. Kini tersangka diamankan berikut barang bukti lainnya berupa 445 liter arak Jowo dan satu unit mobil Avanza.
Sementara, tersangka mengaku kepada polisi telah empat kali mengangkut minuman keras dari Bojonegoro menuju Sidoarjo. Minuman itu dibeli dari Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro.
"Sesuai rencana, minuman keras tersebut akan dijual di wilayahnya di Sidoarjo. Tersangka sudah beberapa kali mengangkut minuman terlarang tersebut," kata Lilik.
Akibat perbuatannya, tersangka telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Ngawi Nomor 10 tahun 2012 tentang pengawasan peredaran dan penjualan minuman beralkohol. Ia diancam hukuman kurungan tiga bulan dan denda sebesar Rp50 juta.
Lilik menambahkan, Polres Ngawi dan jajaran akan terus melakukan pembasmian peredaran minuman keras yang marak terjadi di wilayah Ngawi. Lokasi Ngawi dinilai rawan peredaran minuman keras karena letaknya yang strategis dengan daerah produsen seperti Bojonegoro juga Sragen dan Solo, Jawa Tengah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015