Tulungagung  (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur menangkap seorang pria yang diduga telah membunuh istrinya sendiri lalu menguburnya dalam lubang "septic tank" lalu mengecornya menggunakan semen, Kamis (19/2) malam.      "Pelaku masih suami korban. Dia ditangkap di daerah Mojo, Kediri, saat mencoba melarikan diri," kata Kasubbag Humas Polres Tulungagung, AKP Hartoyo di Tulungagung, Jumat.      Pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Ngebong, Kecamatan Pakel, Tulungagung pada Rabu (8/2) malam itu diduga dilatarbelakangi cemburu.       Dalam pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, pelaku diidentifikasi bernama Kuswanto (55) mengaku memukul istri mudanya, Mujiati (40), menggunakan balok kayu setelah sempat terjadi cekcok mulut.      Kuswanto marah karena saat dia pulang ke rumah istri keduanya itu di Desa Ngebong, tetapi yang bersangkutan tidak ada di tempat.      Kuswanto yang merasa cemburu sempat menanyai korban Mujiati, namun yang bersangkutan dianggap menjawab berbelit.      Perang mulut pun tidak terhindarkan, sehingga Kuswanto naik pitam dan memukul tengkung istrinya menggunakan sebatang balok kayu hingga tewas.      "Saya khilaf. Saya cemburu karena saat pulang dari Bali dan baru tiba di rumah ternyata istri tidak ada," aku Kuswanto di hadapan polisi.       Dalam kondisi panik, Kuswanto berusaha menyembunyikan jasad istrinya yang sudah tidak bernyawa dengan memendamnya dalam lubang pembuangan tinja milik tetangga rumahnya di Desa Ngebong.      Ia bahkan sempat menutup lubang septic tank itu dengan cara mengecornya menggunakan semen.      Perbuatan Kuswanto terbongkar setelah ia menceritakan sendiri aksi kejahatan yang barusan dilakukan kepada sang kakak, Sunaryo, sebelum memutuskan kabur meski telah disarankan untuk menyerahkan diri pada polisi.      "Sudah saya sarankan (menyerahkan diri), tapi menolak dan pilih kabur. Terpaksa kami laporkan ke pihak berwajib, karena perbuatannya sudah keterlaluanb," tutur Sunaryo. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015