Surabaya (Antara Jatim) - Pendukung fanatik Persebaya, Bonek mania dari Yayasan Suporter Surabaya (YSS) akan turut mengamankan sejumlah klenteng memperingati perayaan Tahun Baru Imlek 2566/2015.
"Ini sebagai bentuk kepedulian bonek dan menghormati kerukunan antarumat beragama, sekaligus memastikan Surabaya aman," ujar Ketua Umum YSS H. Abdullah di Surabaya, Selasa.
Pihaknya mengaku sudah mengumpulkan dan berkoordinasi dengan koordinator-koordinator wilayah di Surabaya untuk menyukseskan kegiatan tersebut, sekaligus berkomunikasi dengan pihak klenteng terlebih dahulu.
"Program ini sebenarnya sudah lama dan ke depan akan menjadi rutin," kata pria yang akrab disapa Cak Dul tersebut.
Menurut dia, tindakan ini juga sebagai salah satu bentuk mengembalikan citra bonek di mata masyarakat, khususnya warga Tionghoa.
"Ini lho hati Bonek yang sebenarnya dan menunjukkan masyarakat keturunan Tionghoa bisa aman beribadah di sini. Teman-teman akan memberikan keamanan bagi mereka," katanya.
YSS, lanjut dia, bertekad merubah kelompok suporter yang selama ini dianggap pembuat onar dan menakutkan masyarakat menjadi lebih baik dengan lebih peduli ke publik Surabaya.
"Hubungan baik ingin kami tunjukan ke masyarakat luas. Saat ini kami ingin menghapus kesalahan para suporter Surabaya di masa lalu," tukasnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang melihat oknum suporter Persebaya membuat rusuh atau mengganggu ketertiban umum agar melaporkannya ke YSS.
"Tidak ada toleransi bagi mereka yang mengganggu ketertiban masyarakat. Tugas utama suporter itu mendukung Persebaya dan memberi semangat ke tim untuk mencapai puncak prestasi. Jangan sampai membuat jelek nama kota Pahlawan," katanya.
Sementara itu, puluhan anggota YSS membagi-bagikan selebaran dan stiker bertuliskan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek ke pengendara yang melintas di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa sore.
Selain itu, suporter juga membentangkan spanduk bertuliskan hal yang sama dan menjamin keamanan perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa di Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015