Kediri (Antara Jatim) - Jumlah korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang hingga kini masih dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB), bertambah satu orang, sehingga totalnya menjadi tiga orang, "Korban tewas akibat demam berdarah bertambah satu, usianya masih balita," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris di Kediri, Minggu. Ia mengatakan, kondisi balita itu sudah lemah, sehingga tidak tertolong ketika dirawat di rumah sakit. Tim medis juga sudah berusaha menolong balita itu, tapi nyawanya tidak tertolong. Haris mengatakan, balita itu adalah korban meninggal di awal Februari 2015. Sebelumnya, dua orang juga telah meninggal dunia karena terkena demam berdarah, sehingga total yang meninggal dunia adalah tiga orang. Selain jumlah yang meninggal dunia bertambah, penderita demam berdarah yang terdata di rumah sakit yang ada di Kabupaten Kediri juga banyak. Sampai awal Februari 2015, ada 188 penderita yang diketahui terkena demam berdarah. Bahkan, sampai saat ini status kejadian luar biasa (KLB) juga belum dicabut. Jumlah penderita demam berdarah pada 2015 meningkat drastis. Pada Januari 2014, jumlah penderita demam berdarah hanya sembilan orang. Haris mengatakan, pemerintah daerah sudah meminta seluruh instansi untuk aktif bergerak dalam program penanggulangan demam berdarah, di antaranya dengan gerakan pemberian bubuk abate serta program 3M (mengubur, menutup, menguras). "Bupati juga sudah perintahkan untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dan 3M," ujarnya. Selain itu, pemerintah juga melakukan "fogging" atau pengasapan. Hal itu dilakukan guna pencegahan semakin bertambahnya populasi nyamuk penular penyakit demam berdarah. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015