Pamekasan (Antara Jatim) - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur M Suli Faris meminta aparat penegak hukum turun tangan, mengusut hingga tuntas proyek pembangunan tangkis laut senilai Rp40 miliar di pantai utara Pamekasan yang kini telah rusak. "Proyek itu perlu diusut, dicari penyebabnya, karena nilainya tidak sedikit, dan sangat dibutuhkan masyarakat, akan tetapi tidak sampai berumur setahun telah rusak," kata Suli Faris kepada Antara per telepon, Minggu siang. Politikus Partai Bulan Bintang (PBB) Pamekasan ini juga mengaku tidak yakin bahwa kerusakan proyek yang bersumber dari dana direktif Presiden RI tahun 2013, itu rusak akibat besi pengait beton ada yang mencuri. Ia juga tidak yakin bahwa pelaku pencurian besi pengait beton pada proyek tangkis laut di pesisir Pantai Desa Tolonto Rajah, Kecamatan Pasean dan Pantai Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar itu, karena aksi pencurian. "Karena yang menginginkan adanya proyek pembangunan tangkis laut itu adalah warga masyarakat yang ada di sana, karena rumahnya sering diterjang ombak besar dan angin kencang," ucap anggota DPRD yang juga dari wilayah utara Pamekasan ini. Ia juga tidak yakin pelaku pencurian warga dari daerah lain, karena diyakini masyarakat akan menjaganya, dan tidak akan membiarkan adanya upaya pengrusakan lingkungan khususnya di pesisir pantai yang ada di sana. "Makanya, jika aparat penagak hukum turun tangan, entah Kejari, Kejati atau Kejagung, akan ketahuan nantinya penyebab rusaknya tangkis laut itu apa," tukas Suli Faris. Tangkis laut atau tanggul penahan ombak di Pesisir Pantai Desa Tolonto Rajah, Kecamatan Pasean, dan Pesisir Pantai Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar ini diketahui rusak oleh Pemkab Pamekasan dalam sepakan terakhir ini atas laporan camat di dua kecamatan itu. Bupati Pamekasan sebelumnya Achmad Syafii menyatakan, rusaknya tangkis laut yang belum genap satu tahun itu, karena besi pengait beton ada yang mencuri, dan diduga oknum warga setempat. Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Pamekasan Totok Suhartono mengatakan, proyek pembangunan tangkis laut di pantai utara Pamekasan ini ditaksir kuat hingga 10 tahun, namun, faktanya belum satu tahun sudah rusak. "Makanya, pihak-pihak terkait perlu turun tangan, karena yang dirugikan dengan rusaknya proyek itu semua pihak, baik Pemkab Pamekasan, masyarakat Pantura dan negera tentunya, karena uang puluhan miliar rupiah tidak berwujud seperti itu," tutur Suli Faris, menambahkan. Belum lama ini, pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp700 miliar untuk empat kabupaten di Pulau Garam, Madura, untuk percepatan pembangunan pascaoperasional Jembatan Suramadu. Dari jumlah itu sebesar Rp198 miliar, di antaranya untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pamekasan, salah satunya untuk membangunan tangkis laut atau tanggul penahan ombak di Pesisir Pantai Desa Tolonto Rajah, Kecamatan Pasean dan Pantai Blaban, Desa Batumarmar, Pamekasan. Peruntukan lainnya, untuk pembangunan embung, penahan banjir di Sungai Kalisemajid dan Kalijombang yang belakangan diketahui bermasalah. Sebab selain tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan, juga tidak pengerjaan proyek tidak tepat waktu.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015