Mojokerto (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto melakukan pengasapan atau "fogging" di lokasi yang diduga sebagai tempat penderita chikungunya guna mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Endang Sri Woelan, Sebtu, mengatakan, penyemprotan yang dilakukan tersebut sebagai salah satu cara mengatasi penyebaran penyakit chikungunya. "Penyemprotan hanya sebagai salah satu langkah saja. Membersihkan lingkungan masing-masing itu yang utama supaya tidak menjadi sarang nyamuk," katanya. Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan jumlah data riil jumlah penderita chikungunya pada wilayah yang dianggap sebagai lokasi beredarnya penyakit tersebut. "Selain di wilayah Kedungpring, kami juga mendapat laporan chikungunya di Desa Brayu Blandong, Kecamatan Dawarblandong tapi kami tidak tahu jumlah pasiennya," katanya. Ia mengatakan, gejala awal chikungunya yakni pasien merasakan nyeri di persendian disertai demam dan tidak bisa berjalan. "Untuk pencegahannya, kondisi tubuh harus benar-benar sehat namun resikonya tidak sampai kematian seperti deman berdarah. Karena deman berdarah jika di sertai pendarahan di dalam dan tanda-tanda shok bisa beresiko pada kematian," katanya. Sekali lagi dirinya meminta kepada warga masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing serta segera melaporkan kepada petugas jika ada warga masyarakatnya yang terjangkit penyakit chikungunya. "Kami juga melakukan koordinasi dengan rumah sakit setempat untuk mengetahui jumlah pasien yang diduga terkena penyakit tersebut supaya kami bisa melakukan tindakan selanjutnya," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015