Kediri (Antara Jatim) - Tim Densus 88 Mabes Polri tidak akan menahan istri terduga teroris yang tewas ditembak saat akan ditangkap di Desa Krenceng, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dan hanya menjalani pemeriksaan di Mapolres Kediri. "Istrinya diperiska di polres saja," kata Kepala Bidang Penindakan Densus 88 Kombespol Ibnu kepada wartawan setelah pemeriksaan di rumah terduga teroris, Dusun Nglarangan, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jumat. Polisi sempat membawa istri Roni, terduga teroris yang tewas ditembak petugas. Ia dikawal sejumlah polisi wanita saat dibawa petugas. Saat dibawa, ia mengenakan baju panjang berwarna hitam dan cadar serta menggendong anak. Ia sendiri diketahui juga nampak sedang hamil. Namun, ia akhirnya dikembalikan lagi ke rumah. Sejumlah tetangga juga mengaku tidak terlalu mengenal Roni ataupun istrinya. Keluarga juga tidak kenal dengan istrinya. Saat menikah pun, mereka tidak menikah di rumah, termasuk tidak ada pesta. Terlebih lagi, istrinya juga sosok yang tertutup. Keluarga hanya mengetahui, jika Roni sudah menikah dan mempunyai beberapa anak. Ia dengan istrinya pun baru pulang ke rumah orangtuanya dan itu pun Roni juga jarang bersama-sama dengan tetangga. Polisi menduga, Roni sengaja datang ke Jawa Timur dan berniat melakukan teror. Hal serupa pernah ia lakukan dengan sejumlah rekannya, yaitu melakukan teror di NTB, sampai melakukan pembunuhan dimana korbannya adalah polisi. "Dia akan melakukan aksinya di sini (Jatim), makanya dia datang dan kemudian berhasil kami cegah. Targetnya, mungkin perampokan," katanya. Polisi pun juga sudah lama mengintai keberadaan Roni, termasuk sampai ke rumah orangtuanya di Kabupaten Kediri. Guna melakukan aksinya, polisi pun hendak menangkap Roni, tapi dilawan. Roni mengeluarkan senjata api, sehingga sempat terjadi adu tembak antara Roni dengan polisi. Polisi akhirnya menembak mati Roni. Ia ditembak setelah diketahui baru pulang dari sawah. Ia ternyata membawa senjata api jenis FN, yang dikeluarkan saat akan melawan petugas. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015