Bamako, (Antara/Reuters) - Orang-orang Islam bersenjata menewaskan sedikitnya tujuh tentara Mali dekat perbatasan Mauritania, kata seorang walikota setempat Senin, dalam serangan fajar yang digambarkan terus berlangsung dua tahun setelah Prancis membantu mengembalikan wilayah dikuasai gerilyawan Al-Qaida itu. Seorang juru bicara militer Mali mengkonfirmasi serangan di kota Nampala itu, sekitar 520 km (320 mil) timur laut ibu kota Bamako, tetapi menolak untuk memberikan rincian tentang korban. Oumar Diakite, walikota tetangga kabupaten Diabaly, mengatakan, serangan itu dimulai pada pukul 04.00 waktu setempat (0400 GMT). "Para Islamis berada di sepeda motor dan beberapa berjalan kaki. Mereka membunuh tujuh prajurit sebelum mereka diusir dari kota sekitar pukul 11.00 oleh penguatan bala bantuan tentara," kata Diakite kepada Reuters melalui telepon. Pada Januari 2013, Prancis meluncurkan intervensi militer yang didukung PBB untuk mendesak kembali gerilyawan Al Qaida dari kota-kota di Mali utara yang telah mereka sita pada tahun 2012. Para militan sejak itu meningkatkan pemberontakan yang menargetkan tentara Mali dan pasukan PBB. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015