Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur berhasil meraup untung jutaan rupiah dari pengembangbiakan semut rangrang atau semut merah besar untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak burung berkicau. Turmudzi (35), salah satu peternak semut rangrang di Desa Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol, Selasa, mengatakan hingga kini dirinya mendapat keuntungan lebih dari Rp2 juta per bulan dari usaha yang dia geluti sejak enam bulan lalu. "Keuntungan saya peroleh dari hasil penjualan kroto atau telur semut rangrang ke pedagang pakan burung ataupun lainnya," tutur Tumrmudzi. Ia mengaku hanya bermodalkan 10 toples untuk wadah koloni semut rangrang yang didapat dari perburuan di kebun atau hutan sekitar desanya. Setelah koloni terus berkembang dan bertelur, kroto yang dihasilkan dikumpulkan lalu dijual setiap dua pekan sekali. "Awalnya, hasilnya tidak terlalu besar. Dalam satu kali panen yang saya lakukan di dua pekan pertama, kroto yang terkumpul hanya sekitar satu kilogram dengan harga jual Rp100 ribu," paparnya menggambarkan awal usaha yang dia geluti. Kini setelah hampir enam bulan berjalan, jumlah koloni yang dia kumpulkan telah berkembang menjadi 80 toples. Ia menaruh seluruh toples wadah puluhan koloni semut rangrang di dalam satu ruang besar bangunan semipermanen bekas kandang ayam. "Siapapun bisa mengembangkan bisnis budidaya kroto ini. Awalnya dulu saya cuma coba-coba, sekarang menjadi sampingan yang menghasilkan," ujarnya. Sarang atau koloni semut rangrang penghasil kroto di dalam satu toples bisa mencapai lebih dari satu, yang terdiri atas sarang pusat, sarang telur, dan sarang satelit. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014