Bojonegoro (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kesulitan meningkatkan debit pasokan air kepada pelanggan, disebabkan sumber air yang ada juga dimanfaatkan warga, selain PLN tidak bersedia menambah daya listrik mesin air PDAM. "PDAM kesulitan meningkatkan debit air ke pelanggan, sebab akan muncul masalah dengan warga yang juga memanfaatkan sumber air yang dimanfaatkan PDAM," kata Kepala Bagian Layanan PDAM Pemkab Bojonegoro Joko Siswanto di Bojonegoro, Jumat. Ia menyebutkan PDAM memanfaatkan sumber air di Desa Ngunut dan di Desa Sumberarum, keduanya di Kecamatan Dander, masing-masing sekitar 110 liter/detik. "Sumber air di dua lokasi itu juga dimanfaatkan warga untuk keperluan pertanian, juga yang lainnya, sehingga kalau kita meningkatkan pengambilan air jelas akan mendapatkan protes warga," ungkapnya, menegaskan. Di lain pihak, katanya, PLN juga tidak bersedia menambah pasokan listrik di mesin PDAM dalam proses pengambilan air, dengan alasan pasokan listrik di wilayah kerjanya terbatas. Meski demikian, menurut dia, pengambilan air di dua sumber air di Kecamatan Dander itu, mampu mencukupi kebutuhan air kepada pelanggan di sejumlah desa di Kecamatan Kota, dan Dander, sepanjang pelanggan tidak memanfaatkan mesin pompa penyedot air. "Karena banyak pelanggan memanfaatkan mesin pompa air untuk menyedot air secara langsung, maka menimbulkan permasalahan ada pelanggan yang tidak kebagian air," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014